Diendorse Raffi Ahmad dan Ari Lasso, Pantaskan Saham MCAS di Harga Rp 4.500-an?

8 Januari 2021 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah bertumbuhnya investor ritel pasar modal, kalangan publik figur pun ikut mengumbar portofolio saham mereka di media sosial. Baru-baru ini, penyanyi Ari Lasso dan Raffi Ahmad memamerkan saham yang sama yaitu PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Mereka kompak menyatakan bahwa saham MCAS sangat menarik untuk dikoleksi.
ADVERTISEMENT
Pernyataan dua publik figur inipun ikut menyedot perhatian para analis saham. Analis Saham Lukas Setiatmadja pun berkomentar soal saham MCAS yang dipromosikan Raffi dan Ari tersebut. Sebab harga saham MCAS dinilai tidak sebanding dengan kinerja fundamental perseroan.
Dalam akun Instagram-nya, Lukas membagikan komentar analis lain yaitu Lo Kheng Hong. Lo membandingkan saham MCAS dengan saham PT Panin Financial Tbk (PNFL). Menurut Lo, PNFL berhasil meraup laba sebesar Rp 1,37 triliun sementara MCAS hanya mengantongi Rp 17,8 miliar. Menariknya harga saham MCAS kini tembus di level Rp 4.540 sementara harga saham PNFL hanya di kisaran Rp 262. Padahal laba PNFL 7.666 persen lebih tinggi ketimbang laba MCAS.
“Karena artis jadi belinya MCAS,” tulis Lo dalam tangkapan layar yang dibagikan Lukas di akun Instagram-nya, Jumat (8/1).
Kerja sama TrueMoney dengan MCAS soal pengisian saldo, Rabu (8/8/1018). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dalam kolom caption, Lukas juga memperkuat statement Lo tersebut. Menurutnya jika dilihat dari sisi valuasi, saham MCAS memang terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
“Matematika sederhana yang sering dilupakan para investor. Btw lihat di RTI, PER dan PBV PNFL 4,5x dan 0,34x sedangkan PER dan PBV MCAS 165x dan 10,2x,” tulisnya.
Adapun Price to Earning Ratio (PER)merupakan rasio yang menggambarkan harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan keuntungan atau laba per saham yang dihasilkan perusahaan tersebut (EPS). Sedangkan Price To Book Value (PBV)adalah rasio harga saham terhadap nilai bukunya yang membandingkan antara nilai pasar suatu saham dengan nilai bukunya. Biasanya, PBV digunakan sebagai salah satu ukuran paling dasar untuk apakah saham sedang 'diskon' atau tidak.
Sementara itu berdasarkan data terbaru RTI, per hari ini Jumat (8/1), saham MCAS berada di posisi Rp 4.547 per saham atau naik 0,22 persen. Sementara itu PER nya tercatat 166,44x dan PBV 10,30x. Adapun sepanjang kuartal III 2020, MCAS mengantongi pendapatan sebesar Rp 8,6 triliun dengan beban pokok sebesar Rp 8,5 triliun. Sementara itu laba neto yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 17,83 miliar. Angka ini anjlok 82 persen dibandingkan capaian pada kuartal III 2019 yang tercatat Rp 95,57 persen.
ADVERTISEMENT