Di Tengah Tantangan Global, Pendapatan Harita Nickel Naik 26% di Kuartal I 2024

1 Mei 2024 16:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harita Nickel.  Foto: Dok. Harita Nickel
zoom-in-whitePerbesar
Harita Nickel. Foto: Dok. Harita Nickel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi, mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal pertama tahun 2024, Harita Nickel mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, meskipun kondisi pasar yang fluktuatif. Perusahaan melampaui target kapasitas produksinya, yang mengarah pada peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 26 persen, mencapai Rp 6,03 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,79 triliun.
Meskipun harga nikel turun, perusahaan berhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp 1,62 triliun dari Rp 1,57 triliun secara tahunan, dan laba usaha menjadi Rp 1,39 triliun dari Rp 1,36 triliun.
Perusahaan juga meningkatkan efisiensi operasional sehingga berhasil menekan beban penjualan, umum, dan administrasi turun menjadi Rp 373,55 miliar. Hal ini mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di seluruh operasi.
Peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di kuartal ini mencerminkan komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional, di mana perusahaan mencatatkan peningkatan produksi pertambangan sebesar 38 persen dari sisi output produksi di kuartal 1 2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Peningkatan ini didorong adanya peningkatan kebutuhan bijih nikel dari fasilitas pemurnian HPAL (High-Pressure Acid Leach atau teknologi pemurnian bijih nikel kadar rendah berbasis hidrometalurgi). Kedua yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang telah mulai masuk ke tahap produksi pada akhir Maret 2024 dan dengan dua jalur produksi lainnya diharapkan akan mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.
Smelter RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace, teknologi pemurnian bijih nikel kadar tinggi berbasis pirometalurgi) Harita Nickel telah berhasil mengaktifkan 12 jalur produksi, mencapai kapasitas tahunan 120.000 ton nikel terkandung.
Pada Kuartal 1 2024, produksi berhasil melampaui kapasitas yang direncanakan, meningkatkan penjualan feronikel dari kuartal sebelumnya.
Harita Nickel. Foto: Dok. Harita Nickel
Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Harita Nickel memenuhi permintaan pasar secara efektif. Selain itu, ekspansi fasilitas smelter ketiga dengan teknologi RKEF di PT Karunia Permai Sentosa (KPS) tetap berjalan sesuai jadwal untuk mulai beroperasi pada awal tahun 2025, yang akan menambah empat jalur produksi baru dengan kapasitas sekitar 60.000 ton nikel per tahun pada tahap pertamanya.
ADVERTISEMENT
Di fasilitas HPAL, Harita Nickel telah melampaui tingkat produksi yang diproyeksikan. Pada Kuartal 1 2024, output produksi mencapai 16.716 ton nikel terkandung dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), melampaui kapasitas terpasang sebesar 22 persen. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan produksi Harita Nickel.
"Kami terus berupaya untuk maju dengan inisiatif strategis dan efisiensi operasional dalam mengarungi kondisi pasar yang fluktuatif. Hasil kuartal pertama kami mencerminkan komitmen kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan kami untuk beradaptasi dengan dinamika industri yang berkembang," ujar Roy Arman Arfandy, Direktur Utama, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel.
Komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional telah memungkinkan perusahaan tidak hanya bertahan dalam tantangan pasar tetapi juga untuk terus bertumbuh. Inisiatif terbaru melibatkan pengembangan fasilitas produksi yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas tetapi juga efisiensi, menjadikan Harita Nickel pemimpin yang berkelanjutan dalam industri.
ADVERTISEMENT