Dari Kuli Jadi Orang Terkaya di Forbes, Bankir Arab Wakafkan Triliunan Harta

3 Mei 2023 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Salman bin Abdul Aziz (kiri) memberikan hadiah kepada Sheikh Sulaiman bin Abd Al-Alaziz Al-Rajhi dari Arab Saudi di Riyadh pada 06 Maret 2012. Foto: Fayez Nureldine/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman bin Abdul Aziz (kiri) memberikan hadiah kepada Sheikh Sulaiman bin Abd Al-Alaziz Al-Rajhi dari Arab Saudi di Riyadh pada 06 Maret 2012. Foto: Fayez Nureldine/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjalanan hidup orang bak roller coaster, kadang di bawah lalu bisa melonjak ke atas. Hal itu dialami benar oleh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi yang pernah jadi kuli bangunan, hingga pernah masuk daftar orang terkaya Forbes.
ADVERTISEMENT
"Masa anak-anak pria kelahiran 1929 itu, dilewati dengan kesulitan hingga membuatnya putus sekolah di tahun kedua sekolah dasar," tulis kolomnis Saudi Gazette, Khaled Batarfi, dikutip Rabu (3/5).
Mengutip kisah Sulaiman, Khaled menuturkan, menjadi pekerja kasar sebagai kuli bangunan di masa remaja, adalah pilihan Sulaiman untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Gajinya hanya setengah halala per hari. Padahal saat itu 1 riyal Saudi setara 22 halala. Artinya untuk mengumpulkan 1 riyal, dia harus bekerja satu setengah bulan non-stop.
Dari kuli bangunan, Sulaiman beralih sebagai juru masak. Ekonominya sedikit membaik, saat dia mampu membuka usaha toko kelontong dengan modal 400 riyal. Dari situ dia membuka bisnis penukaran mata uang asing (money changer).
Setelah lima tahun berbisnis mata uang asing, dia bersama saudara laki-lakinya mendirikan Al Rajhi Bank pada 1957. Bank tersebut berkembang pesat hingga menjadi bank syariah dengan modal terbesar di dunia. Kantor cabangnya pun tersebar di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Bisnis Sheikh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi pun meluas ke berbagai sektor seperti properti dan perhotelan. Kesuksesan itu membawanya masuk ke daftar orang terkaya Forbes sejak 2006, dengan total harta USD 2,1 miliar.
Seperti awal kisah hidupnya, seperti itu pula kekayaan Sulaiman. Naik turun dari tahun ke tahun. Sempat 'cuma' USD 1,1 miliar di 2009, lalu kembali naik jadi USD 1,5 miliar di 2012. Tapi setelah itu namanya terpental dari daftar orang terkaya Forbes.
Bukan karena dia jatuh miskin, namun Sulaiman memilih mewariskan separuh harta kepada anak-anaknya. Separuh lagi yang nilainya USD 10 miliar atau lebih dari Rp 145 triliun, dia wakaf-kan dengan membentuk dana abadi untuk berbagai kegiatan sosial.
Ilustrasi kebun kurma. Foto: Jihed Abidellaoui/REUTERS
“Tujuan pertama saya adalah menertibkan kekayaan saya. Jangan sampai anak-anak saya berebut harta warisan setelah saya meninggal nanti. Jadi kenapa harus menunggu hari itu (saat meninggal)?" kata Sheikh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi seperti dituturkan kepada Khaled Batarfi.
ADVERTISEMENT
Salah satu harta wakafnya berupa perkebunan kurma terluas di dunia, di Provinsi Qassim, Arab Saudi. Hasil panen dan pendapatan dari kunjungan wisatawan ke perkebunan itu, sepenuhnya disumbangkan untuk pendidikan, sosial, dan kesehatan.
Di lahan pertanian itu, keluarga mantan kuli bangunan itu juga mendirikan peternakan dan rumah pemotongan unggas. Dikelola secara bisnis, lahan peternakan untuk wakaf itu dikelola dengan teknologi tinggi, sehingga tidak menyebarkan bau.