Daging Sapi Terancam Langka Selama Bulan Puasa, Ini Penyebabnya

12 Maret 2024 7:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menata daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (11/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menata daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (11/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mengungkapkan stok daging sapi terancam menipis saat bulan Ramadan akibat penerbitan izin impor terlambat.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Aspidi, Suhandri, mengatakan stok daging sapi impor beku di importir tersisa sekitar 7.000 ton. Sedangkan kebutuhan daging sapi di Jabodetabek dan Bandung Raya sekitar 25.000-30.000 ton pada bulan Ramadan.
“Stok tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini. Tantangan impor daging tahun ini adalah penerbitan izin impor di akhir Februari sehingga waktu tidak cukup untuk mendatangkan daging sapi di awal Ramadan,” ujar Suhandri saat dihubungi kumparan, dikutip Selasa (12/3).
Suhandri menuturkan jumlah kuota impor daging sapi sangat sedikit untuk kebutuhan sampai akhir Desember 2024 sebanyak 145.250 ton dari total pengajuan impor sebanyak 460.000 ton.
“Harga di pihak eksportir mulai bergerak naik. Ada kekhawatiran di pihak importir jika semua kuota diimpor untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran, bulan berikutnya tidak bisa impor untuk kebutuhan reguler,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Suhandri menyarankan pemerintah untuk memberikan kuota tambahan impor daging sapi. Sehingga importir mau melakukan impor dengan kuota yang ada dan menutupi kelangkaan kebutuhan.
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), selama periode 5-12 Maret 2024, harga daging sapi murni mencapai Rp 129.210 per kg.
Harga daging sapi termahal berada di Jawa Barat senilai Rp 150.000 per kg. Sedangkan harga terendah berada di Maluku senilai Rp 100.000 per kg.