CIMB Niaga Raup Laba Rp 3,5 Triliun dalam Setahun, Naik 16,9 Persen

20 Februari 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah Staf dan Direksi CIMB Niaga dalam Acara CIMB Niaga Xtra Xpo di BSD, Tangerang, Sabtu (16/2). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Staf dan Direksi CIMB Niaga dalam Acara CIMB Niaga Xtra Xpo di BSD, Tangerang, Sabtu (16/2). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp 3,5 triliun pada periode yang berakhir 31 Desember 2018, naik sebesar 16,9 persen year-on-year (yoy), menghasilkan earnings per share (EPS) Rp 139,67.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NII) yang naik sebesar 13,8 persen menjadi Rp 3,8 triliun, serta penurunan pada biaya kredit sebesar 63 bps, dari 2,26 persen menjadi 1,63 persen. Rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 105,86 persen.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, kinerja CIMB Niaga pada tahun 2018 mengalami kemajuan di tengah proses rekalibrasi bisnis dan kondisi pasar yang menantang.
Peningkatan pada pendapatan operasional utamanya didorong oleh pendapatan non bunga yang tumbuh sebesar 13,8 persen sejalan dengan aspirasi untuk tetap fokus pada kualitas aset, biaya pencadangan turun sebesar 25,7 persen yoy, menghasilkan penurunan pada biaya kredit dari 2,26 persen pada tahun 2017 menjadi 1,63 persen sepanjang tahun 2018.
ADVERTISEMENT
"Pencapaian ini berkontribusi pada perolehan laba bersih secara tahunan yang tumbuh 16,9 persen menjadi Rp 3,5 triliun. Kami akan terus menjaga target pertumbuhan sekaligus memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama,” kata Tigor dalam keterangannya dikutip kumparan, Rabu (20/2).
Ilustrasi Bank CIMB Niaga Foto: Shutter stock
Dengan total aset mencapai Rp 266,8 triliun per 31 Desember 2018, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 1,8 persen yoy menjadi Rp 188,5 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 11,2 persen menjadi Rp 30,0 triliun, kredit Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) sebesar 8,5 persen menjadi Rp 29,6 triliun dan kartu kredit sebesar 5,5 persen menjadi Rp 8,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 190,8 triliun, dengan rasio CASA sebesar 52,61 persen dan tabungan yang tumbuh sebesar 8,5 persen yoy. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. CIMB Niaga telah meluncurkan teknologi pembayaran QR pada Oktober 2018 untuk memudahkan transaksi nasabah.
CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang.
Per 31 Desember 2018, 94,0 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.
Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencapai Rp 26,5 triliun (+58,8 persen yoy) dengan DPK sebesar Rp 23,7 triliun (+19,1 persen yoy) per 31 Desember 2018. Saat ini, CIMB Niaga Syariah merupakan bank Syariah terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.
ADVERTISEMENT
“Kami telah bermitra dengan Mastercard Indonesia dalam peluncuran ‘CIMB Niaga Syariah Platinum Card’ sebagai bagian dari layanan universal banking kepada seluruh nasabah. Dengan memanfaatkan platform Mastercard Platinum, kartu pembiayaan iB Syariah ini menawarkan kenyamanan dan kemudahan bagi para pengguna dalam bertransaksi non-tunai untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern sesuai prinsip Syariah,” kata Tigor.
CEO CIMB NIAGA, Tigor M. Siahaan (tengah) di Kantor kumparan Jalan Jati Murni No. 1A, Jati Padang, Jakarta Selatan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,66 persen per 31 Desember 2018, meningkat 106 bps yoy. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ke depan, kami akan terus fokus memperbesar bisnis konsumer dan UKM, meningkatkan CASA serta memperkuat proposisi bisnis Syariah dan penawaran produk Syariah,” Tigor menambahkan.
ADVERTISEMENT
Jaringan
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman nasabah dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 503 jaringan kantor (termasuk 27 kas mobil).
Per 31 Desember 2018, jaringan bank secara nasional didukung oleh 4.500 Automated Teller Machines (ATM), 84.314 Electronic Data Capture (EDC), 954 Cash Deposit dan Recycle Machines, 161 Multi Function Device (MFD), dan 26 Digital Lounge.