Chatib Basri Usul Vaksin Jadi Syarat untuk Bansos Tunai

5 Agustus 2021 15:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 berhasil mencapai 7,07 persen. Namun capaian ini mungkin harus kembali menurun di kuartal III karena PPKM Level 4 yang membatasi ketat aktivitas sektor non-esensial.
ADVERTISEMENT
Ekonom yang juga mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan untuk bisa melanjutkan pemulihan ekonomi harus ada formula yang membuat mobilitas tetap aman. Menurutnya salah satu upaya yang bisa dilakukan melalui vaksinasi.
"Vaksin yang dipercepat. Jadi karena itu kalau kita ingin menjaga momentum dari pertumbuhan ekonomi yang sudah baik di 7 persen maka percepatan vaksin jadi penting," ujar Chatib dalam diskusi virtual bersama Kemendag, Kamis (5/8).
Untuk mempercepat vaksinasi, dia mengusulkan agar sebagian dana bansos tunai dibuat jadi conditional cash transfer. Jika ingin memperoleh uang tunai dari conditional cash transfer itu, penerima bansos harus sudah vaksin. Menurutnya cara ini bisa mendorong program vaksinasi sehingga herd immunity bisa segera tercapai.
"Saya ingin usul, pemerintah kan punya bansos yang namanya BLT. Kenapa sebagian dari BLT itu bikin dibuat di dalam conditional cash transfer yang disebut dengan cash for vaksin. Jadi kalau orang mau dapat cash, dia harus vaksin. Dengan begitu maka prosesnya akan jadi lebih cepat," jelasnya.
Petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama Kemensos kepada salah seorang KPM di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Foto: Dok. Kemensos
Menurutnya jika herd immunity bisa segera tercapai, maka pertumbuhan ekonomi di angka 7 persen bisa diteruskan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Tentu ketika saya usulkan ini saya asumsikan suplai vaksinnya bisa kita penuhi. Maka ada insentif orang untuk vaksinasi, karena saya percaya kalau herd immunity itu terjadi, maka kita bisa ulangi apa yang kita alami di triwulan kedua," tuturnya.
"Memang di triwulan III akan sedikit melambat karena dilakukan PPKM sudah 4 minggu dilakukan. Jadi pola ini akan sangat menentukan jadi kuncinya bagaimana percepat proses vaksin agar momentum ini bisa terjadi," lanjutnya.
Sementara itu Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid juga mengusulkan agar sektor ritel dibuka 100 persen dengan bersyarat. Misalnya di mal. Jadi seluruh pekerja harus sudah divaksin, begitu juga dengan para pengunjung.
Menurutnya ini bisa menjadi dorongan bagi masyarakat untuk vaksinasi. Di sisi lain ekonomi tetap berjalan dengan aman.
ADVERTISEMENT
"Kami menganjurkan supaya ritel dibuka saja asalkan di mal sudah dilakukan vaksinasi yang bekerja di sana dan yang ingin masuk ke dalam harus melakukan vaksin. Jadi harus ada kartu vaksin. Supaya walau bagaimanapun proses ekonomi jalan, di sisi lain orang juga menyadari semua vaksin si requirement. Kalau tidak, tidak bisa hidup," tegasnya.