Chatib Basri Proyeksi Ekonomi China Lebih Lambat dari AS

29 Januari 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chatib Basri Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chatib Basri Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chatib Basri memproyeksi ekonomi China bakal melambat alias mengalami slowdown tahun ini. Menurutnya, ekonomi China bakal tumbuh 4,5 persen tahun ini.
ADVERTISEMENT
"China slowdown, tumbuh tapi melambat. Kalau resesi tumbuh negatif, China enggak akan tumbuh negatif, tahun ini mungkin dia bisa tumbuh 4,5 persen," kata Chatib kepada awak media di Hotel St. Regis, Senin (29/1).
Sementara itu, ia memproyeksi ekonomi Amerika Serikat akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Risiko terjadinya resesi pun disebut sangat kecil.
"Probability resesi di AS kecil tahun ini, growth akan lebih baik di AS," ungkapnya.
Ilustrasi uang dolar dan bendera China. Foto: Shutterstock
Kondisi perekonomian kedua negara itu tentu mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Sentral di dunia termasuk Bank Sentral AS, The Fed. Ia memperkirakan The Fed bakal memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di semester II tahun ini. Suku bunga The Fed saat ini berada di kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, ia melihat The Fed harus berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.
"Kalau kemungkinann resesi di AS mengecil, maka orang enggak akan pegang bond yang digunakan uangnya untuk transaksi. Demand bond akan naik, supply naik, maka price akan jatoh dan yeild akan naik, ini yang akan membuat The Fed harus hati-hati dalam menurunkan tingkat suku bunga," tuturnya.