Buwas Beberkan Rencana Bulog Ekspor Beras Asal Merauke ke Timor Leste

10 Mei 2022 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers stabilitas harga pangan sebelum dan setelah lebaran oleh Perum Bulog, Selasa (10/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers stabilitas harga pangan sebelum dan setelah lebaran oleh Perum Bulog, Selasa (10/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, menyebutkan pencapaian Bulog tidak pernah impor beras selama 4 tahun berturut-turut. Hal ini merupakan bukti Bulog mencapai target swasembada pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Buwas pun memprediksi tahun ini tidak akan impor beras. Bulog pun sedang menggodok rencana ekspor beras seiring dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan produksi beras dalam negeri.
"Prediksi saya tahun ini kita tidak akan impor beras. Mudah-mudahan produksi lokal kita yang sedang dilakukan penggalakan oleh Menteri Pertanian betul-betul bisa surplus sehingga harapan saya ke depan kita bahkan bisa ekspor beras," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (10/5).
Dia mencontohkan, Beras Merauke selama ini terhambat distribusinya lantaran transportasi terbatas membuat biaya angkutan sangat mahal. Namun, kata Buwas, masalah ini selesai dengan adanya tol laut sehingga produksi beras bisa didistribusikan ke wilayah lain.
Pekerja mengangkut stok beras di Komplek Pergudangan Bulog, Bandung, Jawa Barat Kamis (31/3/2022). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
"Termasuk rencana kita mengekspor beras dari Merauke itu ke Timor Leste, jadi sedang kita jajaki dan bicarakan," ungkap Buwas.
ADVERTISEMENT
Selain ekspor beras, Buwas juga berencana mengekspor komoditas pangan selain beras seperti singkong, sagu, jagung, dan komoditas lain sesuai penugasan Bulog. Hal ini juga bertujuan mencapai kedaulatan pangan yang sudah terbukti mulai dari beras.
Walaupun tidak impor, tapi kebutuhan beras premium masih perlu impor seperti beras basmati, beberapa jenis beras ketan, dan beras japonica. Namun, untuk kebutuhan beras secara umum Bulog pastikan belum impor.
"Kita tidak impor karena cukup bahkan sekarang kita berpikir supaya pertanian beras petani dalam panen raya harganya tidak jatuh. Kita bantu petani untuk produksi meningkat, dan harganya stabil, maka kita upayakan ekspor beras ke beberapa negara yang membutuhkan," pungkasnya.
Adapun saat ini, Buwas memastikan stok beras yang berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam keadaan aman. Saat ini, stoknya kurang lebih sekitar 1 juta ton, lebih dari ketentuan pemerintah yaitu 1 - 1,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Ditambah lagi saat ini Bulog masih melakukan pengadaan gabah beras petani di seluruh Indonesia dan hingga saat ini kami sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton. Jadi stok beras ini akan terus bertambah," kata Buwas.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.