Buruh Kecewa, Mudik Dilarang Tapi TKA China Berbondong-bondong Datang

16 Mei 2021 14:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China meninggalkan pesawat seusai mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9/2020). Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China meninggalkan pesawat seusai mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9/2020). Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Serikat buruh menyikapi kedatangan ratusan TKA China menjelang Lebaran 2021. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal, menilai kelonggaran tersebut sebagai sebuah ironi. Terlebih lagi para buruh turut terdampak kebijakan larangan mudik yang diberlakukan selama lebaran.
ADVERTISEMENT
"Lagi-lagi TKA digelar karpet merah oleh pemerintah, ini sangat menciderai rasa keadilan buruh Indonesia. Begitu mudah TKA sekarang melenggang kangkung, mereka berani carter pesawat karena mereka punya keyakinan tak akan ditolak di Indonesia.," ujar Said Iqbal dalam virtual conference, Minggu (16/5).
Said Iqbal menegaskan para buruh menolak kedatangan TKA yang menurut mereka kemungkinan adalah buruh kasar. KSPI mensinyalir buruh dari luar ini bisa lebih mudah masuk karena adanya dukungan regulasi dalam UU Cipta Kerja.
Menurutnya, ada aturan kedatangan yang jauh lebih longgar. UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 mengharuskan pekerja asing mengantongi izin tertulis Menteri Ketenagakerjaan, sementara Omnibus Law tak lagi memuat aturan tersebut.
Tim gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Nagan Raya memeriksa suhu tubuh Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China saat tiba di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9/2020). Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
Saat bersamaan, kondisi miris dirasakan jutaan buruh yang tak dapat mudik ke kampung halaman. Sehingga ia menilai pemerintah tak memperlakukan mereka dengan cara yang sama.
ADVERTISEMENT
"Janganlah hukum tajam ke buruh Indonesia tetapi tumpul ke TKA China. Padahal buruh yang mudik tidak mencarter pesawat tetapi membeli sendiri bensin motor dan makannya, di saat sebagian dari mereka uang THR-nya tidak dibayar penuh oleh pengusaha," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 157 WN China tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5). Dari rombongan tersebut, dua orang di antaranya diketahui reaktif COVID-19 setelah dilakukan pengecekan oleh petugas.