Buntut Aksi Boikot Produk Pro-Israel, Bagaimana Kondisi Bisnis MAP Group?

4 Januari 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil riset dari Mirae Asset Sekuritas menunjukkan aksi boikot produk yang dianggap mendukung Israel mempengaruhi kinerja MAP Group, karena grup tersebut memegang lisensi berbagai merek internasional.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, aksi boikot tersebut berdampak pada bisnis MAP Group antara lain beberapa gerai seperti Starbucks. Sementara PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) belum mengungkapkan hasil kinerja kuartal IV 2023.
Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Rut Yesika Simak, menganalisis bahwa pertumbuhan MAP Group relatif terbatas dibandingkan penjualan emiten ritel lain seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang tumbuh 13 persen yoy pada Oktober dan November 2023.
“Kami mengantisipasi rangkaian aksi boikot terhadap sebagian toko MAP Group akan terus berlanjut di masa mendatang, kecuali pemerintah mengambil langkah tegas,” tulis Rut dalam risetnya, dikutip Kamis (4/1).
Menurut Rut, aksi boikot ini bisa menghambat pertumbuhan top-line MAP Group ke depannya. Namun, Mirae Asset Sekuritas optimistis dengan portofolio MAPI yang terdiversifikasi dalam 150 merek, MAPI dapat mengantisipasi hambatan-hambatan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami tetap percaya kemampuan MAPI untuk mempertahankan profitabilitas dengan portofolio lebih dari 150 merek, kecuali boikot berlanjut hingga tahun 2024,” kata Rut.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Dampak paling parah ditujukan pada merek-merek yang berkolaborasi dengan MAP Group bisa terjadi, dengan mengkaji konsekuensi berbagai bisnis di negara ini,”sambungnya.
Dengan berlanjutnya aksi boikot sejak Oktober 2023, perilaku konsumen sudah terlihat berubah khususnya media sosial seperti Facebook dan TikTok. Netizen aktif membagikan kepada publik daftar merek yang harus dihindari.
Daftar produk-produk perusahaan yang dianggap mendukung Israel itu mencakup merek-merek ternama internasional dan telah mengubah pola konsumsi di Indonesia.
“Keakuratan daftar ini dipertanyakan. Menurut pandangan kami, beberapa merek telah menjadi sasaran yang salah meskipun tak berafiliasi dengan Israel atau kebijakan Israel,” imbuh Rut.
ADVERTISEMENT
Aksi boikot berimbas pada perekonomian lokal dan tenaga kerja. Oleh karena itu, informasi yang akurat dan pertimbangan yang cermat diperlukan untuk mengatasi dampak aksi boikot yang semakin parah.