Bos Freeport Sebut Smelter Gresik Sudah 94 Persen Rampung

10 April 2024 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas di kediaman Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Rabu (10/4/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas di kediaman Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Rabu (10/4/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut progres pembangunan proyek pembangunan smelter tembaga di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur sudah 94 persen rampung.
ADVERTISEMENT
"Progres smelter sekarang sudah kira-kira 94 persen rampung," kata Tony kepada awak media di rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Rabu (10/4).
Rencananya, pembangunan smelter akan selesai pada Mei tahun ini dan mulai beroperasi pada Juni. Pabrik pemurnian tembaga itu merupakan bagian dari percepatan hilirisasi tambang yang dicanangkan pemerintah.
"Juni mulai beroperasi tapi belum produksi. Karena konsentratnya di feeding ke dalam situ baru sekitar awal Agustus, sehingga akhir Agustus baru keluar katoda tembaganya," ungkapnya.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Kiri) meninjau perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Foto: PTFI
Lebih lanjut, Tony menjelaskan kapasitas produksi smelter di Agustus tahun ini baru sekitar 50 persen atau sekitar 850 ribu ton konsentrat tembaga. Kapasitas produksi akan naik menjadi 100 persen pada akhir tahun 2024.
Smelter tembaga ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kemampuan memurnikan konsentrat tembaga berkapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Selain katoda tembaga, produksi utama smelter ini adalah emas, perak murni batangan, dan Platinum Group Metal (PGM). Ada pula produk sampingan smelter yang menelan investasi hingga USD 3,1 juta miliar tersebut yakni asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Produksi emas di smelter PTFI Gresik ini mencapai 50 ton per tahun dan 150-200 ton perak per tahun. Produk sampingan dari lumpur anoda dalam proses peleburan menghasilkan emas dan perak murni mencapai 6 ribu ton per tahun.
Produk sampingan lainnya, yakni asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum 150 ribu ton per tahun.
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi mengatakan saat smelter Gresik sudah beroperasi maksimal, maka seluruh rangkaian proses peleburan tembaga hasil pertambangan milik PTFI akan dimurnikan di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Setelah smelter beroperasi penuh pada akhir 2024, seluruh hasil tambang PTFI akan dimurnikan di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan negara,” kata Jenpino.