Bos Danareksa Beri Sinyal Penggabungan Bank-bank BUMN Molor Lagi

19 Januari 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana penggabungan industri keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias holding BUMN jasa keuangan diperkirakan mundur dari rencana di awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arif Budiman mengatakan, pemerintah akan mendahulukan rencana pembentukan holding BUMN infrastruktur. Sebab, rencana holding BUMN jasa keuangan tersebut masih dalam proses kajian lebih lanjut.
"Sekarang udah pada tahu juga di publik juga sudah ada, holding sekarang ini perumahan sama infrastruktur. Jadi itu dulu. Kan enggak mungkin kalau semuanya bareng. Sekarang fokusnya holding yang ada sekarang dulu. Kalau enggak salah holding konstruksi dan perumahan," ujar Arif di Hotel Sheraton Jakarta, Sabtu (19/1).
Danareksa merupakan BUMN di bidang jasa keuangan. BUMN ini akan menjadi induk holding BUMN jasa keuangan.
Arief Budiman Diangkat Jadi Dirut Danareksa di Kementerian BUMN, Kamis (13/9/18).  (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Budiman Diangkat Jadi Dirut Danareksa di Kementerian BUMN, Kamis (13/9/18). (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
Menurut Arif, nantinya pada holding BUMN perbankan itu akan dibuat sistem pembayaran yang bisa menyatukan seluruh jasa keuangan di bank BUMN. Namun menurutnya, hal itu masih dilakukan kajian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Nanti ada sinergi baru payment system. Tapi kebutuham holding kan banyak kajian lagi yang dibutuhkan. Kan ini dari sisi institusi keuangan ada DPK (dana pihak ketiga), lalu ada risiko. Kajiannya masih disempurnakan," jelasnya.
Rencana pembentukan holding BUMN jasa keuangan ini telah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Bahkan rencananya tak hanya perbankan, lembagan nonbank seperti asuransi juga akan bergabung di dalamnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno sebelumnya meminta agar semua holding yang belum selesai pada 2018 untuk rampung pada Maret 2019.
Dia ingin agar ke depannya BUMN harus bergerak total sebagai korporasi bukan hanya birokrasi. Sehingga kebijakan dan operasional bisa sama rata.
"Misal untuk menangani surat menyurat itu semua harus sama, misal proses satu hari saja, harus terbiasa bergerak secara korporasi," tambahnya.
ADVERTISEMENT