BNI Raup Laba Bersih Rp 15,38 Triliun di 2019, Naik 2,5 Persen
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan kinerja positif sepanjang 2019. BNI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 15,38 triliun. Namun besaran ini hanya meningkat 2,5 persen dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 15,02 triliun.
ADVERTISEMENT
Kinerja BBNI tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 36,6 triliun pada akhir 2019, atau tumbuh 3,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu juga ditopang oleh pendapatan non-bunga (FBI) yang tercatat sebesar Rp 11,36 triliun, atau tumbuh 18,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Akumulasi NII dengan FBI tersebut membawa BNI sukses meraup laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) pada akhir 2019 sebesar Rp 28,32 triliun atau tumbuh 5,0 persen dan membukukan laba bersih sebesar Rp 15,38 triliun atau meningkat 2,5 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 15,02 triliun,” ungkap Direktur Keuangan BBNI Ario Bimo di Wisma BNI 46, Jakarta, Rabu (22/1).
Dari sisi kredit, bank pelat merah ini berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,6 persen, yaitu dari Rp 512,78 triliun naik menjadi Rp 556,77 triliun di akhir 2019. Menurut Ario, pertumbuhan kredit BNI tersebut masih di atas pertumbuhan kredit industri yang sebesar 6,5 persen hingga Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Selain itu pertumbuhan BNI juga didukung oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp 614,31 triliun atau tumbuh 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. DPK tersebut ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 22,3 persen yoy. Dana murah yang terhimpun tersebut memperbaiki rasio CASA BNI menjadi 66,6 persen. Membaiknya CASA menyebabkan BNI menjaga cost of fund pada level 3,2 persen.