BI Perkuat Implementasi KLM untuk Tambah Likuiditas Perbankan Rp 81 T

24 April 2024 19:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) akan memperkuat kebijakan implementasi kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mendukung penyaluran kredit perbankan.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penguatan KLM diarahkan segera memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp 81 triliun. Sehingga total insentif menjadi Rp 246 triliun.
“Penguatan KLM dilakukan dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang tersedia serta memperluas cakupan sektor prioritas yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (24/4).
Lebih lanjut, Perry memproyeksi tambahan likuiditas dari KLM tembus Rp 115 triliun di akhir tahun 2024. Sehingga total insentif menyentuh angka Rp 280 triliun.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif tersebut dengan sinergi kebijakan pemerintah, KSSK, perbankan, serta pelaku dunia usaha agar benar-benar dapat mendukung peningkatan kredit/pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," tegasnya.