BI: Pemakzulan Trump Tak Berdampak Signifikan ke RI

19 Desember 2019 19:47 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Voting Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menghasilkan pemakzulan Donald Trump dari kursi presiden. Proses ini masih belum tuntas karena harus melalui persetujuan di Senat AS. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan peristiwa pemakzulan Donald Trump dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional dalam jangka pendek. Namun, guncangannya tidak akan terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
“Yang kita pantau di pergerakan nilai tukar rupiah tidak kita lihat pengaruhnya yang signifikan," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/12).
Perry menjelaskan, stabilitas ekonomi sebuah negara ditentukan oleh cara negara tersebut menjaga momentum pertumbuhan. Bukan berasal dari sentimen luar.
“Pengaruhnya ke suatu negara akan dipengaruhi seberapa baik ekonomi di suatu negara. Di Indonesia itu pengaruhnya minimal,” tegasnya lagi.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga ditopang konsumsi rumah tangga, ekspansi fiskal, dan perbaikan ekspor. Perkembangan terkini menunjukkan keyakinan konsumen meningkat bersamaan dengan pola musiman jelang akhir tahun. Hal ini diyakini dapat menopang konsumsi rumah tangga dalam level positif baik. Perkembangan ini diperkuat ekspansi fiskal sejalan dengan pola musiman akhir tahun sehingga makin mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Perry menggarisbawahi dari sisi jangka pendek, peristiwa pemakzulan Donald Trump tersebut tetap akan berdampak pada kondisi global. Untuk itu, Perry mengatakan pihaknya tetap akan mewaspadai perkembangan kondisi politik di AS.
"Pengaruhnya ada khususnya pergerakan nilai dari waktu ke waktu, termasuk jangka pendeknya dan itu tercermin terkait impeachment pemakzulan itu. Dalam jangka pendeknya kondisi pasar keuangan global akan terpengaruh di nilai tukar,” ujarnya.