BI: Curah Hujan Tinggi dan Stok Pangan Terbatas Jadi Penyebab Inflasi di Ramadan

27 Maret 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi pedagang sayur di pasar Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pedagang sayur di pasar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menyebut curah hujan yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu penyumbang angka inflasi di Ramadan. Tak hanya itu terbatasnya pasokan bahan pangan juga turut menjadi penyumbang inflasi.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi pasokan dan distribusi, kondisi curah hujan yang tinggi dan pemenuhan pasokan komunitas pangan impor perlu menjadi perhatian bersama agar tidak memberikan tekanan inflasi lebih lanjut," kata Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono dalam acara Kick Off GNPIP Kalimantan Timur 2024, Rabu (27/3).
Doni mengatakan Indonesia patut bersyukur karena berhasil bertahan di tengah tekanan global yang begitu besar. Kuatnya ekonomi Indonesia tercermin dari rendahnya inflasi Februari 2024 sebesar 2,75 persen yoy.
"Inflasi Februari ditopang oleh inflasi inti yang rendah sebesar 1,8 persen dan inflasi administered prices yang menurun menjadi 1,67 persen," ungkap Doni.
Namun, di sisi lain inflasi volatile food masih menunjukkan peningkatan dan menjadi 8,47 persen. Imbas terjadinya fenomena El Nino, faktor musiman, dan pergeseran musim tanam yang terutama terjadi pada komunitas beras dan cabai merah.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia meyakini bahwa inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen. "Namun demikian kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi di tahun 2024 termasuk di periode hari besar keagamaan nasional atau HBKN," tuturnya.
Doni menjelaskan secara historis, inflasi pada saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri berpotensi meningkat. Seiring dengan meningkatnya harga pangan dan permintaan masyarakat.
Meski begitu, Doni optimistis angka inflasi pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini tidak setinggi tahun sebelumnya. Pasalnya musim panen diperkirakan berlangsung pada akhir Maret hingga April bertepatan dengan periode Ramadan dan Idul Fitri.
Adapun, secara tahunan inflasi pada April atau Ramadan tahun lalu sebesar 4,33 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Dengan musim panen yang diperkirakan akan berlangsung di akhir Maret dan April tahun ini, tentunya kita semua berharap bahwa realisasi inflasi pada periode HBKN Ramadan dan Idul Fitri dalam beberapa tahun terakhir terkendali, kembali dapat diwujudkan pada tahun ini," pungkasnya.