BI Belum Temukan Peredaran Uang Palsu di Lebaran Tahun Ini

15 Juni 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) mengatakan peredaran uang palsu di Indonesia terus menurun. Bahkan pada saat Hari Raya Idul Fitri kali ini belum ditemukan uang palsu.
ADVERTISEMENT
"Selama Lebaran ini tidak ditemukan atau dilaporkan mengenai dugaan uang palsu," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi saat ditemui di open house Gubernur BI Perry Warjiyo di kawasan Jalan Pati Unus, Jakarta, Jumat (15/6).
Adapun sejak awal tahun hingga 14 Juni 2018, dalam 1 juta lembar uang yang beredar, hanya ditemukan tiga lembar uang palsu atau rasionya sebesar 1:3. Angka ini menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1:9.
"Masih relatif terkendali, pada level 3 lembar per 1 juta lembar uang yang beredar. Dalam 1 juta lembar uang, ada 3 lembar uang palsu. Masyarakat sudah semakin tahu mengenai ciri-ciri khas uang rupiah," jelasnya.
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Suhaedi menambahkan, menurunnya rasio uang palsu ini karena masyarakat semakin teliti dalam mengenali keaslian uang. Selain itu, pelaporan uang palsu saat ini juga semakin cepat, sehingga bank sentral dan pihak Kepolisian bisa secara cepat menangani.
ADVERTISEMENT
Dia pun menyebut, sebagian besar uang palsu tersebut ditemui di Pulau Jawa. Adapun pecahan rupiah yang sering dipalsukan adalah pecahan besar seperti Rp 100.000 dan Rp 50.000.
"Temuan uang palsu sebagian besar berasal dari masyarakat yang begitu cepat tahu saat menerima pembayaran dari seseorang, diduga palsu, dan sudah dilaporkan. Sebagian besar di Jawa, tapi jumlahnya sangat-sangat kecil," tambahnya.