Berita Populer: Uang Pensiun Dini Karyawan Garuda; Jejak Abdee Slank

31 Mei 2021 6:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kanan) bersama pemenang lomba desain livery masker pesawat Jailani (kiri) saat peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kanan) bersama pemenang lomba desain livery masker pesawat Jailani (kiri) saat peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan pandemi COVID-19 membuat PT Garuda Indonesia Tbk mengambil kebijakan penawaran pensiun dini bagi para karyawannya. Informasi mengenai bocoran uang pensiun juga sudah beredar.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Berita itu dilengkapi dengan informasi mengenai jejak Abdee Slank sebelum menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Minggu (30/5):

Uang Pensiun Dini Karyawan Garuda Indonesia

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan karyawan yang akan mengambil dan bersedia ikut dalam pensiun dini akan memperoleh hak sesuai pasal 64 Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
"Yaitu 2 kali pesangon, 1 kali uang penghargaan masa kerja, uang pengganti hak, dan tiket konsesi buat mereka yang masih kerja aktif di atas 16 tahun," katanya dalam pertemuan internal Garuda Indonesia.
Selain komponen-komponen tersebut yang tercantum di pasal 62 PKB, Irfan mengungkapkan manajemen akan menambahkan 2 kali penghasilan bulanan. Kemudian kompensasi atas sisa cuti yang belum diambil, kompensasi atas casual sickness tahun 2020, tunjangan tengah tahun 2020 dan tahun 2021 bagi yang eligible (berhak).
ADVERTISEMENT
"Juga bantuan istirahat tahunan 2020 dan 2021 bagi yang eligible dan belum dibayarkan, dan tentu saja pembayaran penghasilan yang selama ini kita tunda dan menjadi hak teman-teman sekalian," kata Irfan.
Rapat internal Garuda Indonesia ini tersebar ke publik dalam bentuk rekaman audio. Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia, Garuda Indonesia mengatakan telah mengatur secara tegas mengenai larangan penyebarluasan informasi internal mengacu kepada aturan yang berlaku di perseroan.
Karyawan Garuda yang Tidak Ambil Pensiun Dini untuk Sementara Tak Akan Digaji?
Livery khusus pesawat bermasker Garuda Indonesia Foto: Dok. Garuda Indonesia
Dalam pertemuan internal yang rekamannya bocor ke publik, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan program pensiun dini dibuka mulai 19 Mei 2021 hingga 19 Juni 2021.
"Mereka yang akan mengambil dan bersedia ikut dalam program ini akan memperoleh hak sesuai pasal 64 dalam Perjanjian Kerja Bersama kita mengenai PHK sebelum mencapai usia pensiun normal," kata Irfan dalam pertemuan internal karyawan, Rabu (19/5).
ADVERTISEMENT
Namun, bagi yang karyawan Garuda Indonesia yang tidak bersedia pensiun dini dan memilih bertahan, manajemen mengaku untuk sementara tidak akan membayar gaji mereka. Alasannya, karena kas internal memprihatinkan.
"Buat mereka yang tidak mengambil program ini tidak akan dibayarkan dulu penghasilannya. Kenapa saya sampaikan itu? Karena kondisi cash kita hari ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
Irfan mengungkapkan utang perusahaan mencapai Rp 70 triliun. Jumlah ini akan terus menggunung. Menurutnya, utang perusahaan akan bertambah lebih dari Rp 1 triliun setiap bulannya, sedangkan pendapatan terus turun karena bisnis penerbangan penumpang seret.
Menurut dia, bulan ini menjadi salah satu bulan terburuk karena pendapatan perusahaan diprediksi hanya USD 56 juta, sementara bayar sewa pesawat USD 56 juta, maintenance USD 20 juta, biaya avtur USD 20 juta, bayar pegawai USD 20 juta.
ADVERTISEMENT
Jejak Abdee Slank
Abdee 'Slank'. Foto: Munady Widjaja
Pengangkatan Abdee Slank sebagai salah seorang komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk banyak menuai sorotan. Musisi yang memiliki nama lengkap Abdi Negara Nurdin itu dipilih Menteri BUMN Erick Thohir melalui RUPS Tahunan Telkom pada Jumat (28/5).
Dikutip dari laman resmi Telkom, selain lama berkiprah sebagai musisi khususnya bersama Slank, Abdi Negara Nurdin juga tercatat punya kiprah dan pengalaman di korporasi. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah itu, pernah jadi pendiri (founder), maupun sebagai anggota dewan komisaris di beberapa perusahaan.
Di antara posisinya di korporasi, ada yang masih rangkap dijabat sebagai komisaris Telkom hingga kini. Berikut latar belakang dan pengalaman Abdee Slank di korporasi:
Co-Founder PT Hijau Multi Kreatif (2005-sekarang) Founder Maleo Music (2009-sekarang) Co-Founder/Producer Give/D (2019-sekarang) Commissioner PT Sugih Reksa Indotama (2020-sekarang) Commissioner PT Niagara Sains Ekosistem (2001)
ADVERTISEMENT