Bapanas: Relaksasi HET Beras Premium Sementara Agar Harga Stabil

Pekerja menumpuk karung berisi beras paket bantuan sosial pangan ukuran 10 kilogram di gudang Bulog Serang, Banten, Jumat (1/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi atau HET beras premium sementara agar harga beras stabil usai memasuki panen raya.

HET beras premium dinaikkan senilai Rp 1.000 per kg selama 10-23 Maret 2024. Arief menyebut apabila kebijakan relaksasi tidak diterapkan, maka stok beras akan hilang di konsumen.

“Dalam 2-3 minggu ini kita sudah mulai panen (raya) besar Maret-April. Saat panen besar, harga GKP (Gabah Kering Giling) turun, otomatis mengoreksi harga beras,” ujar Arief saat dihubungi kumparan, Selasa (12/3).

Bapanas berupaya agar keseimbangan semua lini rantai pasok pangan terjaga dengan baik, sehingga petani maupun konsumen tidak rugi. Arief mencontohkan harga beras menyentuh Rp 18.000 akibat harga gabah naik.

“Harga beras 18.000, petani senang banget gabah Rp 9.000, tapi konsumen Rp 18.000, harga beras tinggi. Kalau konsumen mau harga beras ekstrem Rp 10.000, gabah Rp 4.000, petani teriak-teriak,” tuturnya.

Arief menyimpulkan bahwa tidak ada aturan yang 100 persen menguntungkan semua pihak sehingga keseimbangan harga dari hulu ke hilir menjadi penting. Harga gabah di tingkat petani tidak boleh terlalu tinggi karena berdampak pada harga beras di tingkat konsumen.

“Jangan harga (beras di) konsumen Rp 10.000-12.000, biaya pokok petani rugi. Saat petani rugi, tidak mau menanam lagi. Kebalikannya, petani kalau jualnya terlalu tinggi tapi konsumen dikorbankan,” katanya.

Dengan adanya stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), pemerintah akan leluasa dalam intervensi demi stabilisasi pangan. Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar stok CBP ditingkatkan menjadi 1,2 juta ton.

Suasana di Pergudangan Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Kenaikan HET beras premium yang diberlakukan sementara ini menyasar pada 8 wilayah. Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp 13.900 per kg.

Kemudian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung relaksasi HET beras premium diberlakukan Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, relaksasi HET beras premium di Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg. Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Sementara untuk wilayah Sulawesi, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya Rp 13.900 per kg. Untuk wilayah Kalimantan, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Terakhir, untuk wilayah Maluku, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.800 per kg daripada HET sebelumnya Rp 14.800 per kg. Relaksasi HET beras premium untuk wilayah Papua juga persis sama dengan wilayah Maluku.