Bank Indonesia Kantongi Rp 229 T dari Lelang SRBI

21 Desember 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) berhasil mengantongi dana senilai Rp 229 triliun dari lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) per 19 Desember 2023. Adapun, SRBI dilelang pertama kali pada 15 September 2023 dengan penawaran perdana mencapai Rp 29,9 triliun atau 4,2 kali lipat dari target yang senilai Rp 7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Lelang SRBI hingga 19 Desember 2023 telah mencapai Rp 229,95 triliun," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (21/12).
Tak hanya itu, BI juga berhasil mengantongi USD 421 juta dari lelang Surat Valas Bank Indonesia (SVBI). Tingginya angka lelang itu, sejalan dengan inovasi BI untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam memastikan terkendalinya inflasi dan tetap stabilnya nilai tukar rupiah.
Konferensi pers rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (18/4). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Perry menjelaskan, instrumen SRBI telah secara aktif diperdagangkan di pasar sekunder tecermin dari kepemilikan nonresiden yang mencapai Rp 52,87 triliun. Sementara itu, posisi nonresiden di SVBI tercatat sebesar USD 6 juta.
Di sisi lain BI juga baru menerbitkan Sukuk Valuta Asing BI (SUVBI) pada November yang lalu. Hingga 19 Desember BI berhasil mengumpulkan USD 129 juta dari SUVBI.
ADVERTISEMENT
"Berbagai inovasi instrumen ini diharapkan dapat mendukung strategi operasi moneter yang pro-market dan dapat menarik aliran modal masuk untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global," tuturnya.