Bahlil Lahadalia Sodorkan 22 Proyek Investasi, Nilainya Rp 37,3 T

16 Desember 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah proyek infrastruktur dari Kementerian PUPR tahun anggaran 2022 dengan menggunakan program Padat Karya Tunai. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah proyek infrastruktur dari Kementerian PUPR tahun anggaran 2022 dengan menggunakan program Padat Karya Tunai. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Investasi memastikan telah merampungkan peta peluang investasi (PPI) prioritas strategis yang siap ditawarkan tahun 2022. Dalam pelaksanaan kegiatan expose dan launching PPI Jumat (16/12), Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama BKPM Ikmal Lukman secara resmi meluncurkan 22 Proyek PPI 2022 dengan total nilai investasi sebesar Rp 37,32 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut penyusunan peta potensi investasi prioritas sangat berdampak positif terhadap pertumbuhan realisasi investasi. Bahlil menjelaskan, saat ini pemerintah fokus pada sektor hilirisasi, bukan hanya komoditas tambang saja, tetapi juga pangan.
“Karena kalau dulu kita melakukan promosi, itu selalu mengarang bebas. Ini adalah sebuah instrumen untuk bagaimana kemudian mempermudah para investor dalam bisa melakukan investasi,” jelas Bahlil dalam sambutannya secara daring.
Proyek PPI 2022 yang siap ditawarkan ini berada di 13 provinsi yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Banten. 22 proyek prioritas strategis 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis sumber daya alam dan 11 proyek berbasis industri manufaktur.
ADVERTISEMENT
Kegiatan penyusunan PPI ini sudah dimulai oleh Kementerian Investasi/BKPM sejak tahun 2020. Sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan telah diluncurkan senilai Rp 155,12 triliun dengan 4 (empat) sektor proyek investasi berkelanjutan yang ditawarkan, yaitu sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.
Melalui berbagai strategi promosi yang dilakukan oleh Kementerian Investasi/BKPM, 14 proyek investasi berkelanjutan di antaranya telah diminati oleh investor senilai Rp 49,82 triliun dengan status NDA (Non-Disclosure Agreement).