Badai PHK Kembali Terjadi, Kini Giliran Amazon Kurangi 10 Ribu Pekerja

15 November 2022 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan e-commerce, Amazon. Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters
ADVERTISEMENT
Badai PHK di perusahaan teknologi belum selesai. Kabar buruk kembali merebak. Amazon dilaporkan akan melakukan PHK terhadap 10 ribu karyawannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, raksasa ritel tersebut berencana menghilangkan pekerjaan di organisasi perangkatnya serta di divisi sumber daya manusia dan ritel. Kebijakan itu akan mengurangi sekitar 3 persen dari staf perusahaan Amazon.
Pengurangan karyawan tersebut disinyalir memiliki keterkaitan dengan ketidakpastian kondisi makroekonomi yang dihadapi oleh Amazon dan perusahaan lain.
Chief Financial Officer Amazon, Brian Olsavsky, mengakui pengetatan anggaran tak bisa dihindari karena inflasi dan juga biaya energi yang tinggi. Sejak kondisi tersebut terjadi, perusahaan tidak melakukan perekrutan.
Adapun unit perangkat Amazon dalam beberapa tahun terakhir telah membukukan kerugian operasional tahunan sebesar lebih dari USD 5 miliar. Pemotongan yang direncanakan pun berjumlah kurang dari 1 persen dari tenaga kerja pengecer dengan mempertimbangkan pekerjaan gudang dan transportasi di seluruh lini perusahaan.
ADVERTISEMENT
Selain Amazon, perusahaan teknologi serupa juga akan melakukan PHK. Misalnya Meta Platforms yang akan memangkas lebih dari 11 ribu pekerja atau 13 persen dari tenaga kerjanya minggu lalu.
Toko canggih Amazon Go. Foto: Jeffrey Dastin/Reuters
Selain Meta, ada Twitter yang telah melepas 3.700 orang setelah Elon Musk akuisisi saham senilai USD 44 miliar Oktober lalu. Lyft, perusahaan jaringan transportasi Amerika Serikat PHK 700 karyawan atau 13 persen total pekerjanya.
Sementara itu, Stripe, perusahaan pembayaran digital juga PHK 14 persen karyawannya, sejumlah 1.100 karyawan minggu lalu.
Perusahaan teknologi besar lainnya yaitu Netflix juga memberhentikan 150 orang pada bulan Mei, kemudian 300 orang lagi pada Juni. Microsoft, juga pecat 1000 karyawan baru-baru ini.
Kemudian terdapat perusahaan teknologi besar seperti Coinbase, Shopify, Snap yang melepas setidaknya 100 karyawannya. Perusahaan pialang ritel Robinhood memangkas 31 persen stafnya. Chime, perusahaan fintech pecat 12 persen karyawan atau sekitar 160. Terakhir, Tesla melepas 10 persen pekerjanya.
ADVERTISEMENT
Alasan para bos perusahaan teknologi ini senada, yaitu perampingan dilakukan karena alasan ketidakpastian ekonomi global.