AS Mau Sanksi Iran, Harga Minyak Mentah Justru Anjlok 3 Persen

18 April 2024 8:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang minyak Aramco di Arab Saudi. Foto: Reuters/Ahmed Jadallah/File Photo/File Photo
zoom-in-whitePerbesar
Kilang minyak Aramco di Arab Saudi. Foto: Reuters/Ahmed Jadallah/File Photo/File Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak mentah turun pada Rabu (17/4), tertekan oleh kenaikan persediaan minyak komersial Amerika Serikat, data ekonomi yang lebih lemah dari Tiongkok, dan kebijakan AS dalam rancangan undang-undang bantuan Ukraina dan Israel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, minyak Brent berjangka untuk bulan Juni turun 3 persen menjadi USD 87,29 per barel, sementara minyak mentah berjangka WTI AS untuk bulan Mei turun 3,1 persen menjadi USD 82,69 per barel.
Penurunan harga minyak mentah ini juga terjadi di tengah rencana AS yang akan memberikan sanksi ke Iran atas serangan ke Israel. Sanksi itu sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Batu Bara

Sedangkan harga batu bara meningkat pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Mei 2024 naik 2,27 persen menjadi USD 139.50 per ton.

CPO

Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) merosot pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut bursamalaysia.com, harga CPO kontrak Mei 2024 turun 1,32 persen dan menetap di MYR 4.158 per ton.
ADVERTISEMENT

Nikel

Adapun harga nikel terpantau menguat pada penutupan perdagangan Rabu. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup naik 2,88 persen dan menetap di USD 18.238 per ton.

Timah

Sementara itu, harga timah juga terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Rabu. Harga timah berdasarkan LME berakhir melesat 3 persen dan menetap di USD 32.775 per ton.