Antisipasi Krisis, Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Jadi Pembeli Pangan Petani

7 Desember 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Rasamala, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/12/2022). Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Rasamala, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/12/2022). Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan perusahaan milik negara siap membantu mencegah ancaman krisis di 2023. Ia mengakui kondisi rantai pasok pangan dunia masih terganggu pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, salah satu kunci agar Indonesia bisa bertahan harus mampu menjaga kondisi supply change atau rantai pasok pangan nasional. Ia mengungkapkan, BUMN siap menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan kebutuhan pokok pada 2023.
Namun, kata Erick, syaratnya perlu disertai dengan penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN pelaksana fungsi off taker tersebut. Penugasan tersebut diperlukan agar para pemimpin di BUMN pelaksana off taker tidak ragu dan khawatir kalau ada dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.
"Bulog dapat menjadi stabilisator (harga), di mana ketika dia mengambil barang (bahan makanan pokok), ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar, karena harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan. Sehingga dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda," ujar Erick melalui keterangan tertulis setelah Rapat Kabinet yang berlangsung di Jakarta, Selasa (6/12).
ADVERTISEMENT
Erick Thohir menekankan mekanisme pelaksanaan fungsi off taker harus diatur agar terdapat dana besar. Di mana dana itu disimpan di Perhimpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga murah. Dengan dana itulah, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, baik pada saat harga naik maupun turun.
“Kemudian nanti Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah, misalnya padi, jagung, tebu dan lain-lain. Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” ujar Erick.
Lebih lanjut, Erick menegaskan peran BUMN terhadap ketahanan pangan merupakan bentuk antisipasi untuk menekan harga pangan. Tingginya potensi inflasi pada tahun depan dapat disebabkan oleh dua sumber, yaitu tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melonjaknya harga pangan.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, BUMN harus membantu kementerian lain, bagaimana mengintervensi kebutuhan pangan yang naik turun. Tetapi tetap dengan penugasan yang jelas, mana orientasi pasar dan mana penugasan yang memang bukan pasar," ungkap Erick.
"Salah satu mekanisme yang didorong adalah bagaimana ada dana besar ditaruh di Himbara dengan bunga rendah, lalu ID Food dapat ditugaskan sebagai market, dan Bulog sebagai stabilisator,” tambahnya.