Anggota DPR Minta Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Beri Keuntungan UMKM

19 Maret 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang melakukan live melalui TikTok Shop untuk menawarkan barang dagangannya, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang melakukan live melalui TikTok Shop untuk menawarkan barang dagangannya, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut proses migrasi dan integrasi TikTok Shop dan Tokopedia mendekati 90 persen. Hal ini dinilai para pihak berhasil memenuhi persyaratan sesuai tenggat yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN, Intan Fauzi, mengatakan bahwa proses migrasi tersebut diharapkan rampung dalam waktu dekat. Ia pun meminta pemerintah turut mendampingi dan meminta UMKM di platform e-commerce.
“Saya melihat proses integrasi Tiktok dan Tokopedia berjalan baik. Keduanya menunjukkan itikad untuk memenuhi tenggat yang diberikan pemerintah. Mereka mengikuti apa saja saran pemerintah terutama memberikan pendampingan terhadap UMKM agar lebih kompetitif berjualan di e-commerce,” kata Intan dalam keterangannya, Selasa (19/3).
Menurut Intan keberpihakan yang ditunjukkan dengan pendampingan itu sangat penting, karena digitalisasi UMKM merupakan agenda bersama dalam meningkatkan peran sektor riil dan pelaku usaha mikro di ekonomi digital.
Untuk itu, ia berharap agar program Beli Lokal yang digagas Tokopedia terus dilanjutkan sehingga dapat menjadi katalis positif bagi pengembangan UMKM.
ADVERTISEMENT
“Kolaborasi Tiktok dan Tokopedia telah mengakhiri puasa UMKM untuk berjualan di platform. Langkah selanjutnya adalah memastikan para seller mampu berkompetisi dan lebih kreatif dalam berjualan online,” katanya.
Intan menjelaskan, perkembangan terbaru ini dapat memberikan kepastian bagi para pelaku usaha yang selama ini menjadi bagian dari ekosistem TikTok. Para seller menjadi lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi seiring tuntasnya proses perizinan penggabungan bisnis aplikasi Tiktok Tokopedia.
Selain memberikan kepastian bagi pelaku usaha, proses integrasi yang mendekati tuntas itu juga bisa mengakhiri polemik di publik yang berkembang selama dua bulan terakhir.
“Sebenarnya saya melihat hal tersebut tidak lebih dari sekadar persaingan bisnis. Ada pihak pihak yang terganggu jika keduanya bersatu, lalu mereka menempuh berbagai cara untuk menghambatnya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, setelah migrasi tuntas dan polemik berakhir, mereka bisa kembali fokus ke bisnis dan berlomba lomba memberikan yang terbaik untuk konsumen dan para mitra.
“Potensi ekonomi digital negeri ini terlalu besar untuk dikuasai sendirian. Justru kita perlu memberikan jalan bagi investasi baru agar skala ekonomi bisnis e-commerce semakin besar. Yang diuntungkan dari semua itu adalah masyarakat selaku konsumen dan para UMKM yang menjadi mitra usaha,” tambahnya.
Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, mengatakan, pihaknya sudah memanggil pihak Tokopedia terkait proses integrasi sistem TikTok Shop setelah investasi TikTok ke Tokopedia.
“Ini program integrasi antara TikTok Shop dengan Tokopedia, bukan TikTok ya, TikTok Shop,” kata Isy di Jakarta, Senin (4/3).
ADVERTISEMENT
Isy juga menegaskan, TikTok sebagai media sosial, TikTok Shop sebagai social commerce, dan Tokopedia sebagai e-commerce. Namun saat ini, untuk pemisahan sistem antara TikTok Shop dengan Tokopedia, sudah dilakukan dan pembayaran sudah bisa langsung dilakukan di Tokopedia.
“Nah, ini yang sedang diselesaikan lagi. Memang janjinya TikTok, janjinya Tokopedia untuk pemisahan itu tidak mengganggu pengguna, sehingga pemisahan itu sangat-sangat seamless. Hampir nggak ketahuan kan. Tidak ada jump (out) nya kan, diklik gitu, di front end-nya langsung pindah sebenarnya,” pungkas Isy.