Airlangga: Lembaga Pengelola Investasi Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi di 2021

11 Desember 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bisa menjadi solusi baru untuk mendorong pemulihan ekonomi pada 2021.
ADVERTISEMENT
LPI merupakan lembaga yang nantinya akan mengelola dana abadi yang berasal dari investasi dalam maupun luar negeri. Pembentukan LPI di UU Cipta Kerja ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dana jangka pendek.
Menurut Airlangga, saat ini pemerintah tengah melakukan perumusan aturan turunan LPI. Diharapkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai LPI ini bisa segera terbit dan menjadi solusi pemulihan ekonomi di tahun depan.
“Pemerintah telah rumuskan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) LPI sebagai salah satu solusi (pemulihan ekonomi). LPI bertujuan mengelola dana investasi yang berasal dari luar negeri dan dari dalam negeri, sebagai sumber pembiayaan dan kurangi ketergantungan dana jangka pendek,” ujar Airlangga dalam webinar Pemulihan Ekonomi Nasional 2021, Jumat (11/12).
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (3/9/2020). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Dia melanjutkan, hingga saat ini LPI telah menerima komitmen dari investor asing sebesar USD 6 miliar. Secara rinci, sebesar USD 2 miliar berasal dari Amerika Serikat, yakni US International Development Finance Corporation (US-DFC). Sementara dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar USD 4 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah juga mendorong pemulihan ekonomi dengan berbagai strategi lainnya. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan dilanjutkan di tahun depan, dengan anggaran Rp 372,3 triliun.
Pemerintah juga memperkuat subtitusi impor dan orientasi ekspor untuk mendapatkan devisa negara lebih banyak lagi. Menurut Airlangga, program tersebut akan mendorong pendalaman struktur industri pada sektor lainnya, seperti elektronik, makanan dan minuman, kimia farmasi, tekstil, garmen, dan energi terbarukan.
“Secara bersamaan program-program ini akan tingkatkan investasi, sehingga tenaga kerja dapat terserap lebih banyak,” jelasnya.
Dalam APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh positif 5 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan tahun ini yang hanya minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
ADVERTISEMENT