Airlangga Ingin Peserta Prakerja Bisa Belajar di Luar Negeri

23 Januari 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan bantuan pangan oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, pada Jumat (19/1).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan bantuan pangan oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, pada Jumat (19/1). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menginginkan pelatihan di program Kartu Prakerja harus ditingkatkan levelnya. Dia mengharapkan agar peserta Prakerja juga bisa menimba ilmu di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Selama ini, pelatihan peserta Prakerja dilakukan di dalam negeri. "Karena kita ingin pelatihannya kualitas tinggi maka buka akses ke luar negeri. Ini perlu dipelajari," kata Airlangga di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (23/1).
Airlangga menilai di era digital seperti saat ini semakin memudahkan masyarakat Indonesia mengakses informasi dan pendidikan di luar negeri.
"Sehingga dengan digital orang orang Indonesia bisa punya akses belajar di luar negeri. Bukan hanya keluarga yang punya uang, bukan masyarakat top tier yang bisa belajar di luar negeri, kursus di luar negeri. Tapi masyarakat Indonesia semuanya bisa kita naikkan tingkatnya dengan mekanisme Prakerja. Jadi itu PR, PR ke depan," tegas Airlangga.
Airlangga mengatakan pelatihan SDM Indonesia melalui Prakerja juga sebagai upaya menyiapkan Indonesia menyambut bonus demografi, di mana Indonesia hanya punya waktu 10 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya Prakerja jadi program yang sangat strategis. Airlangga membandingkan instansi pendidikan seperti universitas yang tidak ada yang mampu memberi pelatihan kepada 1 juta orang dalam setahun.
"Lalu juga di Kartu Prakerja ada pelatihan yang sifatnya sangat teknis seperti pengoperasian alat berat. Ini skill yang diperlukan di sektor pertambangan perkebunan dan lain-lain," kata Airlangga.
"Dan juga ada pelajaran green environment termasuk green skill. Ini penting. Salah satu yang sulit itu carbon accounting," tambahnya.
Tahun ini pemerintah menyasar 1,2 juta peserta program Prakerja. Angka itu akan menggenapi target 19 juta peserta yang dicover Prakerja secara total sampai akhir 2024 nanti.