Airlangga Dorong Kolaborasi Negara ASEAN dan GCC untuk Perkuat Pasar

29 April 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi sambutan pembuka dialog strategis ASEAN-GCC di World Economic Forum (WEF) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi pada 28-29 April 2024. Foto: Kemenko perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi sambutan pembuka dialog strategis ASEAN-GCC di World Economic Forum (WEF) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi pada 28-29 April 2024. Foto: Kemenko perekonomian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong terjalinnya kolaborasi antarnegara ASEAN dengan Gulf Cooperation Countries (GCC) untuk memperkuat pasar. Hal itu Airlangga sampaikan dalam sambutan pembuka dialog strategis ASEAN-GCC di World Economic Forum (WEF) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi pada 28-29 April 2024
ADVERTISEMENT
GCC merupakan organisasi kawasan yang beranggotakan 6 negara di kawasan teluk yaitu Saudi Arabia, Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman dan UAE.
Usulan kolaborasi tersebut untuk memperluas mitra kerja sama setelah sebelumnya telah terjalin Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) oleh negara-negara ASEAN.
“ASEAN mempunyai trade bloc yang besar yaitu RCEP, yaitu ASEAN+6 negara. Jika ditambahkan dengan trade bloc GCC, maka ini akan menjadi mega trade bloc terbesar di dunia,” kata Airlangga dalam rilis resmi, Senin (29/4).
“Trade bloc ini dapat memfasilitasi berbagai potensi kerja sama di sektor perdagangan, investasi, digital ekonomi, keuangan syariah, UMKM, dan pertukaran pemuda,” tambah Menko Airlangga.
Airlangga juga mendorong implementasi ASEAN-GCC Framework berikutnya harus lebih jelas dan konkret. Menurutnya penjajakan kerja sama Free Trade Agreement perlu dimulai dengan negara-negara GCC, sedangkan yang sudah ada perlu diperkuat dan diperluas.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini dinilai akan menjadi peluang investasi dan perdagangan baru yang akan memperkuat ekonomi kedua kawasan. Menurutnya sektor pertanian, energi, pariwisata merupakan sektor esensial karena kedua kawasan ini memiliki keunikan sendiri, termasuk potensi kerja sama di bidang transisi energi, carbon storage, pendidikan, budaya, dan industri produk halal.
"Kerja sama ini juga akan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan dan energi, sekaligus memberikan sinyal ke dunia bahwa ASEAN–GCC merupakan suatu kekuatan ekonomi baru di dunia," tegas Airlangga.
Turut memberi sambutan pada dialog tersebut, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyebutkan dialog ini sangat penting sebagai momentum penguatan kerja sama ASEAN dan GCC terutama di segi perdagangan dan investasi. Terlebih, Indonesia, Malaysia, dan Laos merupakan Troika dari Keketuaan ASEAN tahun ini.
ADVERTISEMENT
Troika merupakan konsep penggiliran keketuaan suatu acara untuk menjamin ketersambungan dan keberlanjutan isu yang dibahas. Pada tahun 2023 lalu, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Indonesia dan mengangkat tema “Epicentrum of Growth”.
Selanjutnya pada tahun 2024 ini, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Laos, sekaligus bertepatan dengan momen KTT ASEAN-GCC berikutnya, sedangkan pada tahun 2025, Keketuaan ASEAN akan dipegang oleh Malaysia.
Bagi Indonesia, kerja sama antar kawasan ini dianggap sangat penting, terutama berkaitan dengan agenda domestik mencapai Indonesia Emas di 2045 di tengah perlambatan ekonomi global dan eskalasi tensi di geopolitik saat ini.
Adapun dalam dialog tersebut, juga turut hadir berbagai menteri dari negara ASEAN dan GCC lainnya untuk berdiskusi dalam mengidentifikasi bagaimana kedua kawasan ini dapat naik tingkat”dalam kerja sama antar regional dan menyongsong pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menko Airlangga juga bergabung sebagai panelis pada sesi Labour Markets for the Next Generation bersama para pemimpin dunia lainnya di WEF Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development.