AirAsia Indonesia Buka Rute Baru ke China hingga Maladewa di 2024

16 November 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk Veranita Yosephine Sinaga dalam paparan publik, Kamis (16/11/2023). Foto:  Dok. AirAsia Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk Veranita Yosephine Sinaga dalam paparan publik, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. AirAsia Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) siap membuka rute penerbangan internasional pada tahun 2024. Adapun rute penerbangan tersebut yakni China, India, Hong Kong, Brunei, Filipina, Maladewa, dan Timor Timur.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Veranita Yosephine Sinaga, mengatakan penambahan rute penerbangan menjadi strategi maskapai untuk memasuki pangsa pasar baru. Pembukaan rute tersebut rencananya dilakukan di Asia Pasifik maupun luar kawasan tersebut.
“Pembukaan rute internasional di China, India, Hong Kong, Brunei, Filipina, Maldives, Timor (Timur). Masih ada yang akan dipilih, tetapi kurang lebih itulah, ” kata Vera dalam paparan publik AirAsia virtual, Kamis (16/11).
Pesawat penumpang AirAsia tiba dari Malaysia untuk pertama kalinya setelah sempat terhenti hampir tiga tahun akibat pandemi Covid-19, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh, Senin (3/9/2022). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Dengan pembukaan rute penerbangan baru, AirAsia Indonesia menargetkan keuntungan di tahun 2024. Maskapai saat ini melayani 35 rute penerbangan, terdiri dari 14 rute domestik dan 21 rute internasional dengan total frekuensi mencapai 400 penerbangan setiap minggu.
“Penambahan revenue pastinya dengan buka rute baru, menambah kapasitas rute-rute kita miliki untuk membangun konektivitas sehingga opsi konsumen untuk terbang juga lebih banyak. It creates better product,” tutur Vera.
ADVERTISEMENT
AirAsia Indonesia telah membawa 4,5 juta penumpang hingga September 2023. Dengan penambahan pesawat yang beroperasi dari 16 menjadi 23 pesawat, kapasitas meningkat hingga 95 persen.
Hingga akhir September 2023, maskapai mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 97 persen mencapai Rp 4,9 triliun dibandingkan dengan Rp 2,5 triliun per September 2022. Kenaikan pendapatan tersebut didorong pemulihan dari dampak pandemi dan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan meningkat.
Vera menekankan bahwa tahun ini merupakan fase pemulihan aviasi di Tanah Air. Pemulihan ini tercermin dari pencapaian kinerja keuangan pada kuartal ketiga tahun 2023, sehingga mendorong pertumbuhan industri penerbangan Indonesia baik di rute domestik maupun internasional.