Agen Curhat Sulitnya Indonesia Ekspor Pemain Sepak Bola

3 Juni 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agen Pemain Lokal, Muly Munial. Foto: Dok. Muly Munial
zoom-in-whitePerbesar
Agen Pemain Lokal, Muly Munial. Foto: Dok. Muly Munial
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara dengan potensi bibit-bibit pemain sepak bola yang menjanjikan, sebenarnya. Salah satu contoh bibit pemain yang bisa dikatakan sukses adalah Evan Dimas.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Surabaya ini berhasil membawa Indonesia U-19 menjuarai piala AFF pada tahun 2013. Namun, menurut Muly Munial yang merupakan agen pemain terkemuka di Indonesia, perkembangan pemain lokal kurang signifikan jika dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Melihat fenomena ini, Muly Munial menjelaskan salah satu hambatan ekspor pemain yaitu kualitas pemain yang belum sesuai dengan kebutuhan liga asing. Menurutnya, persaingan ekspor pemain atau mengirim pemain di luar negeri sangat ketat.
“Itu bukan anak kita aja yang mau main ke Spanyol, anak-anak dari Jerman, belum lagi anak-anak satu Eropa, dari Afrika saingan banyak sekarang. Apa alasan klub mengambil? Karena kita memang bagus tapi ada yang lebih bagus lagi,” katanya kepada kumparan di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/6).
Agen Pemain Lokal, Muly Munial. Foto: Dok. Muly Munial
Selain dari segi kualitas, menurut pria yang telah berpengalaman menjadi agen selama belasan tahun ini, persoalan gaji menjadi hal yang pelik. Mayoritas tim Eropa maupun Asia Tenggara keberatan dengan gaji yang mahal.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa (pemain) yang dikejar cuma mereka enggak mau bayar fee gede karena mereka cuma melihat potensi. Potensi Indonesia adalah market yang besar,” sambungnya.
Ia menegaskan, sebenarnya kualitas pemain Indonesia tidak kalah dibanding negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
"Anak-anak kita soal kualitas dengan negara-negara ASEAN tidak kalah. Cuma negara seperti Thailand tentu tidak akan membayar anak-anak kita semahal disini. Tertutama pemain Indonesia yang top level karena mereka (klub-klub negara tetangga) merasa kualitas lokal mereka sama atau lebih baik," ujarnya.
Muly berharap semua pihak mendukung peningkatan kualitas pemain lokal dengan membangun infrastruktur yang memadai. Sebab, menurutnya selama ini semuanya menginginkan hasil instan.
“Kita percaya proses, jangan instan aja. Rata-rata pengurus sekarang (cari) prestasi sekarang, mau enggak dia berkorban bantu pondasi dasar biar nanti 10 tahun lagi bisa dinikmati. Orang pada umumnya nyari yang sekarang ini yang dibutuhkan infrastruktur,” kata Muly yang juga sebagai CEO Munial Sport Group.
ADVERTISEMENT