Ada Mafia Tanah, Penyebab Industri China Ogah Relokasi ke Indonesia

11 Oktober 2019 14:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ATR, Sofyan Djalil di Kemenko Kemaritiman, Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ATR, Sofyan Djalil di Kemenko Kemaritiman, Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketidakpastian ekonomi global membuat sebanyak 33 perusahaan di China merelokasi pabriknya ke 4 negara di Asia Tenggara. Rinciannya, 23 perusahaan ke Vietnam dan 10 perusahaan lainnya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
ADVERTISEMENT
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN, Sofyan Djalil, mengatakan bahwa Vietnam lebih menarik ketimbang Indonesia lantaran tak ada mafia tanah di sama. Berbeda dengan Indonesia yang banyak mafia tanah sehingga proses investasi terhambat.
"Kalau investor pergi ke Vietnam, tanah di Vietnam dengan sistem penguasaan oleh negara, tanah itu tidak ada namanya mafia tanah. Tidak akan pernah ada, sengketa tanah tidak ada," kata Sofyan di Kantor Kementerian ATR, Jakarta, Jumat (11/10).
Selain tak ada mafia tanah, investor yang akan masuk ke Vietnam dalam kondisi tertentu juga diberikan hak pengelolaan atau masa konsesi tanah secara cuma-cuma. Hal itu dinilai membuat investor lebih melirik negara tersebut.
"Kalau investor datang, bilang you butuh berapa tanah? Perlu 100 hektare, diberikan.‎ Bahkan bisa diberikan gratis selama 100 tahun. Samsung ini datang ke Vietnam lalu oleh pemerintah Vietnam diberikan tanah 100 tahun 30 hektare," kata Sofyan.
Konferensi pers pemberantasan mafia tanah di Kementerian ATR/BPN Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Sementara untuk Indonesia, dia menjelaskan bahwa mafia tanah dan spekulan masih banyak sehingga membuat investor pikir-pikir. Di samping itu, proses perizinan di bidang pertanahan yang masih rumit juga mengganjal investor masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau teman-teman pergi ke berbagai negara, tanyakan di negara tersebut apakah ada mafia tanah. Yang ada mafia tanah, adanya di Indonesia saja," tegasnya.
Adapun salah satu contoh praktik mafia tanah yang hampir menggagalkan investasi yakni terjadi di Banten. Lantaran tanah yang akan dibangun diklaim oknum, PT Lotte Chemical Titan Tbk sempat mengancam menarik investasinya sekitar Rp 50 triliun.