Ada Kebijakan HET Belum Tentu Bisa Tekan Laju Inflasi Pangan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) menilai kebijakan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan diprediksi tidak mampu menahan laju inflasi yang disebabkan oleh bahan pangan. Menurut catatan BPS. pada bulan lalu meskipun harga beras turun, namun harganya justru masih di atas HET.
ADVERTISEMENT
"BPS enggak melihat khusus (pengaruhnya terhadap penurunan inflasi), itu ke Kemendag. Tapi sekarang, meskipun harga beras turun tapi masih di atas HET," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat ditemui di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/4).
Selama ini, bobot beras sebesar 3,9% terhadap inflasi. Adapun selama Maret 2018, beras menyumbang deflasi sebesar 0,1%. Suhariyanto menjelaskan, selama bulan lalu komoditas cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit merupakan komoditas utama penyumbang inflasi di bahan makanan.
"Beras memberikan andil deflasi di kelompok bahan makanan, tapi karena bumbu (cabai, bawang merah dan putih) naik, tidak mampu mengkompensasi. Sehingga di bahan makanan masih terjadi inflasi dengan andil 0,05%," jelasnya.
Menurut Suhariyanto, jika pemerintah bisa menekan harga cabai merah dan rawit, bawang merah, serta bawang putih, maka komponen bahan makanan juga bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
"Kalau bumbu bisa ditekan, cabai bawang pasti akan bisa ditekan, bahan makanan," jelasnya.
Selama bulan lalu, bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,14% dan andilnya terhadap inflasi umum sebesar 0,05%. Bahan makanan merupakan salah satu penyebab utama inflasi selama Maret yang sebesar 0,2% (mtn) dan 3,4% (yoy).
Sebagai catatan, mulai 1 April 2018 , Kemendag meminta seluruh pelaku usaha ritel menjual produk pangan sesuai HET. Adapun HET yang ditetapkan yaitu beras medium sebesar Rp 9.450/kg, minyak goreng sebesar Rp 11.000/kg, daging sapi beku sebesar Rp 80.000/kg, dan gula sebesar Rp 12.500/kg.
Live Update
Pesawat latih jenis Cessna dengan nomor pesawat PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5). Pesawat dengan rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe tersebut sudah hilang kontak sejak 13.43 WIB. Dilaporkan 3 orang tewas.
Updated 19 Mei 2024, 16:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini