Ada IKN, Gedung Pemerintah di Jakarta Diusulkan Jadi Pusat Belanja Internasional

Pemenang III Sayembara Desain Kompleks MPR/DPR RI di IKN. Foto: SAPPK ITB

Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengusulkan agar gedung pemerintah di Jakarta bisa dialihfungsikan menjadi pusat perbelanjaan internasional, setelah pindahnya ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah mengaku dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait usulannya agar gedung pemerintah di Jakarta yang nantinya menganggur dapat dialihfungsikan menjadi pusat pembelanjaan internasional.

"Pak Gubernur prinsipnya setuju, kemarin kita sampaikan memang ada program-program kerja ke sana, Jakarta menuju kota perdagangan internasional, nah internasionalnya itu yang harus diperkuat. Jadi banyak orang asing di sini, bekas-bekas kantor itu bisa dijadikan kantor perwakilan mereka atau mal," ujarnya dalam acara Business Matching IKM Pangan dan Furnitur Dengan HIPPINDO & Ekosistemnya di Jakarta, Kamis (2/5).

Dia menilai Jakarta memiliki potensi untuk jadi kota wisata internasional. Menurutnya, dengan dialih-fungsinya gedung-gedung pemerintahan yang kosong menjadi pusat pembelanjaan, dapat menarik banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.

"Kita terus terang sudah ada pembicaraan kalo nanti kementerian/lembaga pindah itu kan gedung pemerintah di Jakarta kosong. Nah kita bisa jadikan Jakarta ini kota belanja, kota wisata, kota perdagangan, kota pameran," kata Budihardjo.

Sejumlah gedung bertingkat terlihat dari Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

"Jadi harus ada strategi, kita sudah sampaikan ke Pak Gubernur,Jakarta ini punya potensi menjadi kota yang seperti kalo turis datang itu merasa enak gitu loh karena banyak barang. Makanya belanja di indonesia aja tuh kita launching buru-buru," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, industri ritel di Tanah Air telah pulih dari dampak pandemi Covid 19.

Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia pada Februari 2024 yang menunjukkan indeks penjualan riil (IPR) meningkat mencapai 214,1 atau tumbuh 6,4 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

"Alhamdulillah setelah pandemi covid 19 selesai kita lihat industri retail kita semakin baik, sudah dalam titik sebelum covid atau lebih baik dari 2019 ya," kata Agus.

Adapun peningkatan IPR pada Februari 2024 ini didorong pertumbuhan sektor makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat secara tahunan yakni sebesar 9,1 persen. Agus mengatakan, peningkatan ketiga sektor tersebut didominasi oleh pembelian yang dilakukan oleh kelas menengah dan generasi milenial.

"Peningkatan penjualan retail ini menunjukkan ini penting karena ekosistemnya ini penting ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat naik. Kalo daya beli masyarakat tidak naik tidak mungkin masyarakat mampu belanja dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dari industri retail dan manufaktur," kata Agus