Prof Fauzan Inisiasi Pendirian Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
Konten dari Pengguna
29 Februari 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah baru saja meresmikan Pondok Pesantren Internasional. Pondok Muhammadiyah ini diberi nama Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) berlokasi di Kepuharjo, Malang. Adapun PPI AMF ini merupakan hasil inisiasi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. yang merupakan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2016-2024.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. meresmikan Pondok Pesantren Internasional ini pada 21 Februari 2024. Sejumlah tokoh penting Muhammadiyah Turut hadir pada kegiatan tersebut. Antara lain Ketua Badan Pembina Harian (BPH) sekaligus Menteri Koordinator PMK Prof. Dr. Muhadir Effendy, MAP.
Haedar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah menyerahkan aset gedung kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan kemudian dikelola sebagai PPI AMF.
Penggunaan nama Abdul Malik Fadjar sebagai identitas ponpes itu tidak lain sebagai cara meneladani nilai perjuangan, kecerdasan, dan pengabdian seorang guru bangsa. AMF adalah mantan rektor terlama UMM. Beliau dianggap Sang Legenda UMM karena dinilai yang membangun dan membesarkan UMM hingga kini bisa menjadi perguruan tinggi swasta Islam terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
AMF pernah menjadi Menteri Agama pada masa Presiden BJ Habibie dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masa Presiden Megawati. Kemudian jadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden zaman Presiden Jokowi jilid satu.
“Beliau merupakan sosok yang saya takzimi. Kita semua juga tahu kiprah, perjuangan, dan kontribusi beliau. Bukan hanya bagi pendidikan di Muhammadiyah saja, tapi juga kontribusinya bagi pendidikan nasional. Termasuk di dalamnya usaha beliau untuk merintis pendirian UMM hingga menjadi universitas bertaraf internasional seperti sekarang,” ujarnya.
Haedar juga sempat mengutip hadis tentang tiga amalan yang tidak akan terputus hingga akhir hayat. Hal itu menurutnya sangat relevan jika dibawa dalam konteks kiprah perjuangan sosok Malik Fadjar. “Sedekah jariyah, doa anak yang sholeh, serta ilmu yang bermanfaat. Ketiga itu adalah amalan yang tidak akan putus hingga akhir hayat yang mana sangat cocok dengan almarhum Abdul Malik Fadjar,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ini juga menjadi cara Muhammadiyah untuk berkontribusi agar Indonesia Emas 2045 bisa tercapai. Menurut Haedar, untuk mewujudkannnya pasti membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik dari aspek agama, pancasila, global, serta menguasai teknologi. Dengan begitu, SDM Indonesia bisa bersaing di dunia internasional.
Beberapa keunggulan yang disediakan adalah adanya konsep living language, living quran and sunnah, hingga living learning. Dalam kesehariannya, para santri akan menggunakan bahasa Inggris dan arab, mengamalkan Alquran, dan belajar dengan alam.
Ponpes internasional yang berlokasi di Jalan Pangestu, Dusun Telasih, Desa Kepuharjo, Karangploso Malang itu juga memiliki fasilitas lengkap dan mendukung. Misalnya saja asrama yang representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, lingkungan yang bersih dan hijau, serta lainnya. Ponpes yang berdiri di lahan dengan luas 1,1 hektar ini juga bertujuan untuk menyiapkan calon pemimpin berwawasan global melalui berbagai program unggulannya.
ADVERTISEMENT
Ketua BPH UMM Muhadjir Efendy menyampaikan bahwa UMM telah melakukan langkah konkret dalam dalam pengembangan persyarikatan Muhammadiyah. Hal itu dibuktikan dengan pemberian hibah gedung pondok pesantren ini kepada PWM Jatim. Ia berharap agar langkah ini bisa ditiru oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang lain.
“Jadi jangan selalu menunggu dapat sesuatu dari pimpinan Muhammadiyah. Tapi juga bisa ikut berkontribusi langsung seperti UMM ini. Semoga ponpes internasional ini mampu memberikna manfaat yang banyak dan luas,” ungkapnya.