Mengapa Orang Suka Gosip?

KHANSA ILHAM RAMADHANI
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya 2023
Konten dari Pengguna
20 Desember 2023 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KHANSA ILHAM RAMADHANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 2 orang yang sedang gosip. Foto: freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 2 orang yang sedang gosip. Foto: freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekilas, gosip mungkin tampak seperti perbincangan sepele. Namun dibalik gelak tawa dan percakapan santai tersebut terdapat motif yang lebih dalam yang mendorong orang untuk ngobrol. Fenomena sosial ini terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat, mulai dari kedai kopi hingga ruang rapat perusahaan. Meskipun gosip sering kali dipandang negatif, gosip mempunyai penjelasan ilmiah dan memainkan peran kompleks dalam interaksi sosial kita.
ADVERTISEMENT
Motivasi untuk bergosip berakar pada kebutuhan kognitif, sosial, dan emosional kita. Gosip membantu kita mengumpulkan informasi dan memahami dunia di sekitar kita. Kita dapat belajar tentang orang lain, mendapatkan informasi terbaru, dan bahkan memahami norma-norma sosial dengan bertukar cerita dan rumor. Gosip juga dapat memperkuat ikatan sosial dan membangun rasa persatuan dan kepemilikan melalui pengalaman bersama dalam kehidupan nyata. Saling bertukar gosip dapat menciptakan momen intim dan membangun kepercayaan antar manusia.
Namun, gosip juga mempunyai sisi gelap. Selain memutarbalikkan fakta dan merusak reputasi, gosip dapat menjadi sarana untuk melepaskan emosi negatif seperti stres dan kecemburuan. Faktanya, gosip bisa digunakan untuk mengontrol orang lain dan meningkatkan citra diri. Dalam konteks evolusi manusia, gosip dianggap berperan dalam membangun reputasi, memperkuat aliansi, dan mengidentifikasi ancaman sosial. Artikel ini akan membahas dasar neurosains dari fenomena ini dan mengapa otak kita cenderung merespons dengan cara tertentu terhadap informasi sosial.
ADVERTISEMENT

Gosip Menurut Para Psikolog

Kenapa sih Orang Suka Gosip?

ADVERTISEMENT

Gosip dari Lensa Neurosains

Ilustrasi otak manusia. Foto: freepik
Neurosains adalah bidang ilmu yang mempelajari sistem saraf manusia. Ilmu saraf dapat menawarkan wawasan baru mengenai gosip dari sudut pandang biologis. Studi ilmu saraf menemukan bahwa gosip merangsang bagian otak yang berhubungan dengan penghargaan, rasa ingin tahu, dan emosi. Dari segi neurosains, gosip dapat merangsang beberapa area otak, antara lain:
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah beberapa penelitian neurosains yang menunjukkan hubungan antara gosip dan aktivitas otak:

Dopamin dan Kesenangan

Ilustrasi orang yang sedang senang ketika gosip. Foto: freepik
Dalam dunia neurosains, dopamin dikenal sebagai neurotransmitter yang berkaitan erat dengan sistem penghargaan otak. Saat kita bergosip atau mendengar informasi menarik tentang orang lain, otak kita merespons dengan melepaskan dopamin. Hal itu menimbulkan rasa senang dan puas yang membuat kita merasa senang.
ADVERTISEMENT
Studi neurosains menunjukkan bahwa otak manusia cenderung lebih merespons pesan-pesan yang bersifat sosial. Berbagi gosip dianggap sebagai bentuk kerjasama sosial dan dapat menciptakan emosi positif karena otak mengasosiasikan pesan dengan peluang untuk meningkatkan hubungan sosial.

Teori Evolusi dan Keberhasilan Sosial

Ilustrasi sekelompok orang yang sedang gosip. Foto: freepik
Teori evolusi menawarkan perspektif lain tentang mengapa orang tertarik pada gosip. Dalam lingkungan sosial generasi awal, perolehan informasi tentang anggota kelompok dan hubungan antar individu mungkin merupakan faktor penting dalam keberhasilan sosial. Berpartisipasi dalam gosip membantu orang memahami dinamika sosial kelompok dan membangun hubungan yang lebih kuat.
Dengan menyimpan dan berbagi informasi tentang orang lain, orang dapat meningkatkan status sosialnya dalam kelompok. Dengan demikian, kecenderungan bergosip mungkin merupakan hasil seleksi alam yang mengutamakan kemampuan memahami dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT

Empati dan Perasaan Sosial

Ilustrasi keluarga yang sedang bertukar cerita. Foto: freepik
Ilmu saraf juga menyoroti peran empati dalam ketertarikan orang terhadap gosip. Saat kita mendengar cerita atau gosip tentang orang lain, kemampuan otak kita untuk merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang tersebut dapat memperkuat hubungan sosial kita.
Studi fungsional MRI (fMRI) menunjukkan bahwa daerah otak yang terkait dengan empati, seperti mirror neuron system, aktif ketika kita terlibat dalam menyimak atau mengenang pengalaman orang lain melalui gosip. Hal ini menunjukkan bahwa gosip dapat memainkan peran dalam meningkatkan empati dan pemahaman sosial kita.

Keamanan Sosial dan Pengaturan Norma

Ilustrasi sekelompok orang yang sedang berbagi informasi. Foto: freepik
Alasan orang menyukai gosip juga dapat dijelaskan oleh fungsi pengaturan norma sosialnya. Berbagi informasi mengenai perilaku positif dan negatif seseorang dapat membantu menciptakan norma-norma sosial yang diterima oleh kelompok. Oleh karena itu, gosip adalah alat kontrol sosial yang membantu menjaga keseimbangan dan keamanan dalam suatu kelompok.
ADVERTISEMENT