Attachment Issue: Salah Satu Tanda Toxic Relationship yang Bikin Gak Produktif?

Khairunnisa Mukinin
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
26 November 2023 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairunnisa Mukinin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terlalu lekat pada pasangan merupakan salah satu tanda toxic relationship. Foto: lookstudio/Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Terlalu lekat pada pasangan merupakan salah satu tanda toxic relationship. Foto: lookstudio/Freepik
ADVERTISEMENT
Girls, kalian pernah ngerasa gak bisa lepas dari pasangan? Ibarat gula ama semut, kamu bakal terus-terusan nempel dan gak mau jauh-jauh dari pasangan, sehingga bikin hari-hari kamu jadi gak produktif. Biasanya juga kamu bakal ngerasa cemas kalau lagi gak berhubungan, terus jadi malas untuk membangun relasi ama orang lain, alias cuma pengen sama pasanganmu doang. Jika kalian saat ini lagi ngerasa hal-hal di atas, mungkin itu tandanya kamu lagi ngalamin attachment issues, salah satu tanda bahwa kalian terjerat toxic relationship!
ADVERTISEMENT
Hah, Apaan Tuh?
Sudah banyak banget orang yang mengalaminya, apalagi di era media sosial kayak sekarang yang makin masif. For your information, attachment issues itu mengacu pada kesulitan seseorang ketika membentuk dan memelihara ikatan emosional yang sehat dengan orang lain. Serta, situasi ini bisa terjadi ketika sudah memiliki individu tersebut udah punya kedekatan tertentu, sehingga muncul rasa takut akan ditinggal oleh kekasihnya. Attachment issues dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti kesulitan dalam memiliki batasan, perilaku berisiko, disregulasi emosional, masalah kepercayaan, maupun masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Keliatannya sih indah, tetapi ternyata termasuk ke dalam tanda-tanda toxic relationship!
Eits, tapi rasa takut ditinggal orang lain ternyata juga termasuk attachment issues, lho! Entah takut tidak ditemani, takut tidak dianggap, takut ditinggal, takut tidak ada yang membantu saat mengalami kesulitan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, attachment issues juga dapat disebabkan oleh trauma seseorang akan suatu hal yang pernah dialaminya. Misal, apakah kalian pernah dikhianati oleh orang terdekat? Hmm, pasti agak susah gak sih buat ngelupainnya? Apalagi ketika mencoba untuk membangun ‘trust’ dengan orang baru, dan karena gak mau (lagi) kehilangan – akhirnya perasaan itu bikin kita nempel banget sama orang tersebut.
Pada orang dewasa, tanda-tanda attachment issues dapat mencakup masalah dalam membentuk ikatan emosional dengan orang lain, kesulitan dengan batasan, atau perilaku berisiko. Akan tetapi, jika hal tersebut tidak ditangani, attachment issue dapat mengganggu berkembangnya keterikatan yang secara signifikan dapat berdampak pada kesejahteraan emosional dan hubungan sepanjang hidup seseorang.
Terus, bagaimana caranya supaya kita gak berlarut-larut sama attachment issue dalam hubungan?
ADVERTISEMENT
Tenang aja, girls, kalian bisa lho melakukan upaya supaya terhindar dari attachment issue!
Pertama, identifikasi attachment style kamu, lalu pahami bagaimana hal tersebut memengaruhi hubunganmu. Kedua, kenali pemicu dan pola kamu, dan mulai belajar mengkomunikasikan kebutuhan dan batasan dalam berhubungan. Cobalah untuk beritahu pasangan tentang rasa tidak aman yang kamu rasakan. Berusahalah membangun kepercayaan dan keintiman dengan pasangan. Nah, kalau semisalnya kedua hal tersebut belum cukup, gapapa banget untuk mencari bantuan professional yang lebih ahli, kalau kamu dengan pasangan tidak bisa menemukan jalan tengahnya.
Akan tetapi, perlu diingat, hubungan dengan gaya keterikatan aman memiliki proses yang membutuhkan waktu dan usaha. Penting untuk bersabar terhadap diri sendiri dan pasangan. Just trust the process! Maka dari itu, kamu bisa melakukan cara-cara yang udah di-mention di atas demi membangun hubungan yang lebih kuat, sehat, dan lebih memuaskan. Tetap semangat, girls!
ADVERTISEMENT