Lebaran Kapan?

KH M. Cholil Nafis
Dosen Tetap Program Doktor FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok
Konten dari Pengguna
3 Juni 2019 13:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH M. Cholil Nafis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas mengamati posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan awal bulan Ramadhan 1440 H. di IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (5/5). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengamati posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan awal bulan Ramadhan 1440 H. di IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (5/5). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sore ini, Senin (3/6), sidang isbat Idul Fitri dan berakhirnya bulan Ramadan akan dilaksanakan. Namun, perkiraan saya hampir dapat dipastikan bahwa lebaran jatuh pada 1 Syawal 1440 H bertepatan dengan tanggal 5 Juni 2019. Akan tetapi kita tetap menunggu hasil rukyatulhilal dari Kementerian Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Islam yang menggunakan metode rukyatulhilal dalam menentukan awal bulan Hijriah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diterima dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, berikut tiga metode untuk melihat hilal Idul Fitri 2019. Bagi yang menggunakan metode Hisab Murni, maka tanggal 29 Ramadan 1440 H hilal belum wujud. Sehingga umur Ramadan 1440 H diistikmalkan atau digenapkan menjadi 30 hari. Maka 1 Syawal 1440 H akan bertepatan pada 5 Juni 2019.
Bagi yang menggunakan metode rukyatulhilal, dengan data astronomi mustahil hilal dapat terlihat. Karena posisinya masih di bawah ufuk pada tanggal 29 Ramadan 1440 H. Jika terbukti atau terkonfirmasi bahwa hilal tidak berhasil dirukyat maka akan diistikmalkan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1440 H akan bertepatan 5 Juni 2019.
Bagi yang menggunakan metode Imkanurukyah (hisab berbasis rukyah) dikarenakan pada tanggal 29 Ramadan 1440 H posisi hilal belum imkan, masih di bawah batas kriteria untuk imkan yaitu dua derajat, maka umur Ramadan 1440 H diistikmalkan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1440 H akan bertepatan 5 Juni 2019.
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran Foto: Shutterstock
Imkanur rukyat (visibilitas hilal) adalah mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal. Kriteria ini mengharuskan hilal berada minimal dua derajat di atas ufuk, sehingga memungkinkan untuk dilihat. Akan tetapi, adanya hilal belum teranggap sampai hilal tersebut dapat dilihat dengan mata.
ADVERTISEMENT
Namun kriteria imkanur rukyat menurut negara-negara MABIM ialah tinggi hilal minimum dua derajat, jarak bulan dari matahari minimum tiga derajat, dan umur bulan (dihitung sejak saat ijtima’) pada saat matahari terbenam minimum delapan jam.
Berdasarkan uraian di atas, hampir dipastikan tanggal 1 Syawal 1440 H tidak akan ada perbedaan antara umat di Indonesia dan Idul Fitri akan jatuh dan dirayakan pada 5 Juni 2019. Tetapi untuk kepastiannya kita tetap menunggu hasil sidang Isbat pemerintah pada Senin (3/6) sore, sekaligus laporan hasil pemantauan rukyatulhilal di beberapa daerah di Indonesia.