Hijriah di Kota Medan
Konten dari Pengguna
1 September 2019 16:19 WIB
Tulisan dari KH M. Cholil Nafis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagi ini, Minggu (1/9), saya berkesempatan menyapa umat di Medan dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah. Memulai tahun baru dengan zikir, doa, dan pengajian.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan, Bapak Dzulmi Edlan; dan wakilnya, Bapak Akhyar Nasution; serta jajaran para pemimpin daerah di Medan turut hadir pada acara tabligh akbar Tahun Baru Islam pagi tadi.
Saya sempat menyampaikan bahwa awal yang baik sering berproses dan berakhir dengan baik. Dan, jika Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Dia akan menghendaki pemahaman agama. Tak mungkin membangun Indonesia yang maju tanpa sumber daya insani yang memahami agama.
Hijriah itu pindah. Kondisi sekarang yang paling sulit adalah pindah dari media sosial (medsos) yang tak produktif menuju kerja nyata yang bermanfaat bagi umat. Sebab, kata Imam Al-Gazali, yang paling sulit itu sabar meninggalkan kemaksiatan yang berkelindan dengan kebiasaan. Seperti biasa gibah, fitnah, dan namimah (mengadu domba) di medsos. Bahkan acap kali kita memutus silaturahmi gara-gara perdebatan di medsos.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling perlu dilakukan juga adalah hijrah dari perpecahan dan permusuhan di sekitar kita menuju persatuan dan kesatuan. Hijrah dari menuduh Indonesia bughat menuju NKRI yang Islami yang perlu diisi dengan kerja-kerja mengisi kemerdekaan.
Dari Lapangan Merdeka yang berjibaku dengan umat, jangan lupa juga makan di Ucok Durian yang khas di Medan. Agar perjalanan ini lebih berkesan.