Pembangunan, Bung Hatta, dan Nasib dari Sistem Ekonomi Pancasila

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
4 Desember 2023 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bung Hatta.
 Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bung Hatta. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia benar-benar sudah menyadari bahwa perilaku berekonomi umat manusia saat ini, selain telah banyak merusak alam juga sudah memperburuk kehidupan umat manusia itu sendiri. Sebab, mereka hanya memikirkan bagaimana mendapatkan profit dan tidak peduli dengan dampak sosial dan lingkungan hidup atau keadaan bumi yang akan terjadi akibat dari tindakan yang mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dengan jelas lewat kata-kata yang diucapkan George Soros ketika sang host dalam salah satu acara mengatakan kepadanya bahwa anda tidak disukai oleh orang di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Apa jawab George Soros?
"Saya hadir di negara-negara tersebut adalah untuk mencari uang. Dan saya tidak peduli dengan dampak sosial dari apa yang saya lakukan," ucapnya.
Jadi bagi dia dan kebanyakan para pengusaha hari ini masalah uang jauh lebih penting dari masalah manusia dan lingkungan. Sikap dan pandangan serta perilaku dari para pengusaha yang seperti ini telah disadari dunia, sehingga dalam konsep Sustainable Development goals (SDGs) ada sebuah paradigma baru yang telah diusung dan di kampanyekan oleh PBB yaitu konsep 3P yaitu Profit, People dan Planet.
ADVERTISEMENT
Dalam konsep ini ada amanat kepada para pengusaha yaitu silakan anda mencari profit, tapi dalam mencari profit tersebut anda jangan mengeksploitasi dan merusak manusia dan bumi atau lingkungan. Jadi dunia hari ini benar-benar menuntut agar para pelaku bisnis tersebut supaya memiliki sikap dan pandangan yang menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan serta ramah terhadap lingkungan.
Di sinilah kita melihat relevansi dari sikap dan pandangan dari Bung Hattta.
"Kewajiban manusia tidaklah memiliki dunia kepunyaan Allah, melainkan memeliharanya sebaik-baiknya dan meninggalkannya kepada angkatan belakangan dalam keadaan yang lebih baik dari yang diterimanya dari angkatan yang terdahulu," kata Bung Hatta.
Jadi yang pokok dalam melaksanakan pembangunan yang kita selenggarakan menurut Hatta adalah manusia dan kelestarian lingkungan hidup bukan pembangunan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Inilah yang mungkin sudah banyak terabaikan karena sistem ekonomi yang sudah sangat kental mewarnai ekonomi kita hari ini adalah sistem ekonomi liberalisme kapitalisme bukan lagi sistem ekonomi pancasila seperti yang diamanatkan oleh konstitusi dan yang telah digariskan serta diinginkan oleh Bung Hatta.
Kasihan sekali kita terhadap nasib bangsa ini yang telah dibuat oleh pihak-pihak tertentu menjadi bangsa yang telah kehilangan kepercayaan dan jati dirinya.