Awas Politik Uang, Kita Ingin Jadi Bangsa yang Maju dan Memimpin Dunia

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
22 Desember 2023 10:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gedung Pancasila, tempat lahirnya ideologi bangsa Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pancasila, tempat lahirnya ideologi bangsa Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan memilih calon presiden dan wakil presiden yang akan memimpin bangsa ini 5 tahun ke depan. Untuk itu sebagai warga masyarakat, kita harus cerdas dalam memilih siapa yang akan kita percaya bagi memimpin negeri ini ke depan karena persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini semakin kompleks apalagi jumlah penduduknya sekarang ini sudah hampir mendekati 280 juta. Menurut konstitusi yaitu UUD 1945 presiden dan wapres terpilih harus bisa membentuk pemerintahan yang tugasnya adalah :
ADVERTISEMENT
Pertama, melindungi segenap Bangsa Indonesia;
Kedua, memajukan kesejahteraan umum;
Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa;
Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Jadi presiden dan wakil presiden yang akan kita pilih nanti selain harus benar-benar mengerti tentang keadaan rakyat, bangsa dan negaranya, mereka juga harus mengerti dan paham betul tentang politik global serta berkemampuan untuk melakukan lobi-lobi politik tingkat tinggi dengan berbagai pemimpin dunia baik dengan para pemimpin dari negara-negara maju maupun dari negara-negara berkembang dan ketrebelakang agar kita dapat memberi warna terhadap perjalanan dan kehidupan dari bangsa-bangsa yang ada sehingga bisa tercipta ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Usaha dan tugas mulia ini jelas tidak mudah untuk disandang. Untuk itu sebagai bangsa kita memerlukan sosok pemimpin yang cerdas, cerdik dan berani serta pandai bergaul dalam dunia internasional sehingga diharapkan indonesia akan bisa tampil di pentas antar-bangsa tersebut dengan baik agar kita dapat menentukan corak dan warna serta ritme kehidupan global yang hari ini kita lihat sangat timpang dan sangat tidak berkeadilan.
ADVERTISEMENT
Sebagai bangsa kita sudah letih dan lelah dijajah, di mana nasib kita selama ini lebih banyak ditentukan oleh orang lain. Oleh karena itu sekarang sudah tiba waktunya bagi kita, tidak saja untuk memajukan negeri yang sama-sama kita cintai ini tapi juga bagaimana caranya supaya kita juga bisa tampil untuk memimpin dunia agar masalah-masalah kemanusiaan dan lingkungan serta kezaliman dan ketidakadilan yang bersimaharajalela selama ini bisa kita atasi agar kecemburuan, ketegangan dan peperangan yang ada selama ini dapat kita hentikan.
Warga melihat mural bertema Pemilu 2019 di Stadion Kridosono, DI Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Oleh karena itu, ajang Pilpres 2024 yang akan datang benar-benar merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk bisa memilih pemimpin yang baik dan terbaik. Untuk itu segala hal yang akan mengganggu tercapainya maksud dan tujuan mulia tersebut harus kita singkirkan. Kita harus bisa membuat pilpres yang akan datang tersebut bersifat LUBER (langsung, umum, bebas dan rahasia ) serta bersifat JURDIL (jujur dan adil).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu segala bentuk intimidasi dan kecurangan serta politik uang harus benar-benar bisa kita singkirkan dan jauhkan karena kita ingin negeri ini benar-benar bisa berubah, tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik sehingga kita mendapatkan trust yang tinggi tidak hanya dari masyarakat kita sendiri tapi juga dari masyarakat dunia. Jika hal ini bisa kita wujudkan maka presiden dan wapres kita serta para petinggi di negeri ini tentu akan bisa memainkan peran yang berarti dan bermakna dalam usaha dan upaya kita untuk menciptakan dunia yang damai dan berkeadilan.
Tapi itu semua akan bisa terhalang dan terganjal kalau kita masih membiarkan politik uang bersimaharajalela dan bergentayangan di negeri ini, karena kalau hal itu masih saja terjadi maka kita tentu tidak akan bisa mendapatkan pemimpin yang terbaik dari yang ada padahal orang-orang arif dari Yunani sana sudah pernah berkata bahwa ikan itu busuk dari kepalanya. Kata-kata bijak ini tentu hendaknya benar-benar bisa kita pahami dan camkan dengan sebaik-baiknya agar negeri ini betul-betul bisa menjadi negeri yang tidak hanya sekadar maju dan berkeadilan tapi juga mampu menebar rahmat dan memimpin dunia.
ADVERTISEMENT