news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga di Batam Blokir Akses Proyek Perumahan, Ini Penyebabnya

Konten Media Partner
15 Maret 2021 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ramai-ramai warga menutup akses jalan proyek perumahan Renggali yang berlokasi di Jalan Trans Barelang, Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ramai-ramai warga menutup akses jalan proyek perumahan Renggali yang berlokasi di Jalan Trans Barelang, Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Perumahan Cipta Asri tahap III Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam, menutup akses masuk pengerjaan proyek Perumahan Renggali yang berlokasi di Jalan Trans Barelang, Senin (15/3).
ADVERTISEMENT
Penutupan akses proyek tersebut menyusul permintaan warga agar pihak pengembang dapat merealisasikan pembangunan saluran drainase untuk mengatasi banjir yang kerap melanda rumah warga.
Warga sekitar, Agus, mengatakan selama ini pemukiman warga kerap dilanda banjir ketika deras turun. Menurutnya, itu merupakan imbas dari pemotongan lahan yang akan dijadikan perumahan.
"Untuk sementara kita tutup akses jalan proyek melintasi truk ke lokasi sampai ada titik temu dari pihak perusahan untuk membuat saluran drainase," kata Agus.
"Sejak adanya proyek ini perumahan kami kerap dilanda banjir. Pasalnya tidak ada saluran air," lanjutnya.
Dia mengatakan, permasalahan ini sebelumnya pernah dibahas bersama warga pihak pengembang dan pemerintah, namun hingga kini belum menunjukan titik terang.
"Ini sudah pernah didudukan bersama mulai DLH Kota Batam BP Batam dan pihak Renggali namun hingga sekarang belum juga direalisasikan pembangunan kanal air," kata dia.
Warga sekitar, Agus, saat diwawancara wartawan di lokasi penutupan akses proyek perumahan Renggali, Senin (15/3). Foto: Rega/kepripedia.com
Volume banjir yang terjadi belakangan ini, kata dia, mencapai setengah lutut, sehingga sangat menganggu aktivitas masyarakat sekitar. Bahkan, beberapa bulan lalu seorang anak kecil meninggal dunia akibat terseret air. Kondisi banjir yang terjadi karena tidak adanya lahan resapan air.
ADVERTISEMENT
"Dulu ada resapan air, sekarang sudah tidak ada, jadi airnya langsung ke perumahan. Makanya banjir satu jam hujan turun langsung banjir," kata dia.
"Kita ini bukan kaya, kita ini tinggal di sini rumah masih cicil dan untuk hari tua nanti, tapi kerap banjir," timpal salah seorang warga lainya.
Sementara Humas PT Anugrah Griya Utama, pengembang Renggali, Toto, mengklaim bahwa banjir yang terjadi bukan disebabkan akibat proyek yang dikerjakan pihaknya. Namun warga berada di ujung saluran.
"Jadi air semua mengalir ke tahap tiga. Sementara gorong-gorong penampungan di ujung saluran yang ada di tahap tiga kondisinya kecil," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Hingga sekarang, lanjutnya, pihaknya berencana akan menyampaikan ke BP Batam untuk membahas masalah tersebut mengingat segala macam upaya telah dibuat untuk cegah banjir.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah macam cara kita lakukan, seperti air tidak masuk ke tahap III kita buat Dam sendiri tapi air yang di atas masih tetap ke situ," kata Toto.
Saat disinggung permintaan warga kanal yang ditimbun agar dibuat drainase. Menurutnya, kanal itu ditimbun dengan tujuan air tak terjun ke tahap III.
"Jadi dipotong nanti kolam yang pertama penuh dan terjun ke kolam ke dua dan ke tiga. Mengingat lobang gorong di bawa terlalu kecil itu tujuannya," kata dia.
Dijelaskan pihaknya tidak mau komentar banyak mengenai perumahan yang tahap III, hal itu dikarenakan sudah menjadi ranah pihak pengembang lain.
"Jadi kita tak bilang air lewat dari mana namun air yang masuk ke Renggali itu semua masuk ke tahap III di tahap III bahwa itu gorong kecil tidak tertampung sehingga air meluap ke lingkungan warga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia tidak menapik bahwa permintaan warga pernah disampaikan untuk membuat saluran air sendiri, namun kendala yang dihadapi adalah berkaitan dengan kondisi lahan yang ada.
"Jadi itu lahan orang harus ada perintah dari BP Batam atau dinas terkait untuk membuat saluran air. Kalau ada perintah kita akan siap lakukan pekerjaan," tutupnya.

Tonton Videonya