Wali Kota Batam Kembali Gagal Divaksin karena Tensi Naik

Konten Media Partner
29 Januari 2021 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, kembali dijadwalkan untuk disuntik vaksin, setelah gagal divaksin pada percobaan pertama, di panggung Dataran Engku Putri, Batam Center Kota Batam, Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Kini orang nomor satu di Batam itu juga kembali menjalani vaksinasi tahap dua bersama dengan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengusaha di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (29/1). Dalam pemeriksaan Rudi harus kembali batal alias gugur dikarenakan tensi naik.
"Tensinya tinggi sekitar 150/97 mmHg dan 147/90 mmHg. Jadi belum bisa divaksin karena belum stabil," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi.
Didi tidak menyebut kapan Rudi akan dijadwalkan ulang untuk divaksin. Namun, ia memastikan hal tersebut akan segera dilakukan jika tensi Wali Kota Batam itu kembali normal.
Dalam kesempatan itu, Rudi meminta semua pihakn yang sudah mendapat vaksin untuk menyampaikan pengalaman usai divaksin. Ia bersyukur selama program vaksinasi tidak ditemukan kendala apapun.
ADVERTISEMENT
"Vaksinasi terus digencarkan, rencana April-Juni akan dilaksanakan vaksinasi tahap II," kata dia.
Selain itu, Rudi juga memberikan apresiasi pada tenaga kesehatan yang telah berkontribusi untuk mensukseskan program vaksin.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, dari total 6.687 sasaran vaksinasi, jumlah yang sudah divaksin hanya 2.598 orang dan 235 orang ditunda.
Dari data yang sama, tenaga kesehatan yang tidak diberikan sebanyak 310 orang serta 3.544 orang yang belum divaksin.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, melaporkan hingga pemberian vaksin dosis kedua, tidak ditemukan efek samping vaksin yang berarti. Ia mengaku, Batam kini memiliki alat pengukur antibodi sebagai langkah mengecek efektivitas vaksinasi COVID-19.
"Batam sudah tersedia alat yang mengukur kadar anti bodi. Mengukurnya satu bulan setelah hari ini yang difasilitasi Prodia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT