TNI AL dan Karantina Pertanian Karimun Temukan 17 Ton Beras Tanpa Dokumen

Konten Media Partner
6 September 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KLM Selendit Siadang yang diduga memuat sekitar 11,7 ton beras tanpa dokumen. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
KLM Selendit Siadang yang diduga memuat sekitar 11,7 ton beras tanpa dokumen. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Patroli gabungan TNI AL bersama Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Karantina kelas II Karimun dan BKP kelas I Batam menemukan kapal KLM Selendit Siadang yang memuat 684 karung beras tanpa dokumen atau sekitar 17 ton.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut menjalani pemeriksaan dokumen saat melintasi wilayah perairan Pulau Burung, Sawang, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Senin (6/9).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, KLM Selendit Siadang berasal dari Pekanbaru dengan tujuan Kota Batam. Diketahui kapal tersebut juga mengangkut barang campuran lainnya seperti kayu palet, barang elektronik, spring bet, tangki air, dan sepeda motor.
"Kapal kedua yang kita periksa ini ditemukan juga membawa kayu palet dan beras tanpa dokumen dari daerah asal," Kepala Stasiun Karantina kelas II TBK, Willy Indra Yunan.
Willy menjelaskan, proses dari temuan komoditas tanpa dokumen tersebut selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh di pelabuhan tujuan atas barang muatan beras.
TNI AL bersama Stasiun Karantina Pertanian kelas II TBK, memeriksa kapal pengangkut komoditas hasil pertanian. Foto: Khairul S/kepripedia.com
"Ini (kapal) akan diperiksa ulang di pelabuhan tujuan, bahwa barang muatan tersebut tidak akan dibongkar sampai pengurus barang melapor ke Balai Karantina Pertanian kelas I Batam," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Puji Basuki, mengatakan bahwa patroli gabungan yang dilakukan untuk mengawasi lalu lintas kapal yang mengangkut komoditas hasil pertanian.
"Sehingga kita bisa mencegah kegiatan ilegal di laut berupa penyelundupan produk pertanian yang bisa merugikan dari sisi ekonomi dan kesehatan," jelasnya.
Puji menjelaskan, dalam patroli yang dilakukan dengan armada KAL Pelawan ini, pihak melakukan pemeriksaan terhadap dua kapal pengangkut komoditas pertanian.
"Ada dua kapal yang kita periksa, yakni muatan kelapa dan muatan sembako," ucapnya.
Ia menambahkan jika operasi serupa akan terus dilakukan setiap tahun di wilayah perairan Karimun.
"Ini tentu dengan sasaran yang sama. Komoditas hasil pertanian," tutupnya