news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tingkat Kesembuhan COVID-19 di Kepri Surplus Dibandingkan Kasus Positif

Konten Media Partner
13 September 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau terus menurun. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri per tanggal 12 September 2021 kasus terkonfirmasi positif bertambah 37 kasus.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk kasus bertambah juga mengalami penambahan 39 orang. Sehingga, kasus aktif baik yang dirawat maupun sedang menjalani karantina mandiri saat ini sebanyak 578 orang.
Penambahan angka juga dialami untuk kasus meninggal dunia sebanyak 2 orang. Dengan demikian, secara kumulatif kasus meninggal dunia akibat COVID-19 hingga saat ini sebanyak 1.704 jiwa.
Namun demikian, meski grafik kasus terkonfirmasi positif COVID-19 belakangan ini sudah cukup melandai. Namun, 3 kabupaten/kota masih berstatus zona oranye atau tingkat sedang penyebaran COVID-19. Ketiganya yakni Kota Tanjungpinang, Natuna, dan Karimun. Sementara, Kota Batam, Bintan, Lingga, dan Anambas berstatus zona kuning atau rendah penyebaran COVID-19.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, mengaku telah berkoordinasi dengan bupati dan wali kota untuk berupaya menekan penyebaran COVID-19 di daerah masing-masing. Ia pun menekankan agar kabupaten/kota memaksimalkan upaya tracing atau penelusuran lebih luas, supaya dapat dengan cepat mendeteksi warga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif.
ADVERTISEMENT
"Karena satu orang bisa menularkan ke banyak orang, maka tracing itu menjadi syarat penting kita untuk menurunkan angka COVID-19," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Ansar, penanganan COVID-19 di Kepri sudah semakin baik. Hal tersebut terbukti laporan Satgas setiap hari yang menunjukkan tingkat kesembuhan kerap surplus dibandingkan dengan kasus terkonfirmasi positif.
Namun, dirinya tetap mengimbau seluruh pihak tetap waspada jangan sampa terjadi kenaikan kasus kedepan.
"Karena, kita tidak tahu COVID ini apakah karena siklus, musim atau yang lain. Oleh karena itu kita tetap menjaga, karena kita tidak tahu apakah kedepan ada varian baru atau yang lain," tutupnya.