news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Ada Dokter di Puskesmas, Remaja Korban Tenggelam di Batam Meninggal

Konten Media Partner
15 Oktober 2021 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban yang sudah meninggal dunia karena terlambat mendapat tindakan medis. Foto: tangkapal layar video.
zoom-in-whitePerbesar
Korban yang sudah meninggal dunia karena terlambat mendapat tindakan medis. Foto: tangkapal layar video.
ADVERTISEMENT
Viral video di sosial media facebook yang menunjukkan seorang pria meminta kepada Wali Kota Batam untuk mengevalusi petugas di Puskesmas, pasca meninggalnya seorang remaja yang tidak dapat pelayanan darurat karena tidak ada dokter.
ADVERTISEMENT
Belakangan pria yang mengaku sebagai RW ini diketahui bernama Ferry. Melalui video yang diunggah oleh akun dengan nama pengguna ErlanggaOsamu, ia memprotes keras karena layanan di IGD Puskesmas Tanjung Buntung yang lambat dan bahkan tidak ada tindakan untuk menolong nyawa seseorang.
Dari penelurusan kepripedia, korban yang tidak tertolong tersebut ialah seorang remaja 12 tahun, perempuan berinisial MD. Ia dibawa oleh keluarganya datang ke Puskesmas Tanjung Buntung di Bengkong dalam kondisi tak sadarkan diri.
Pasien tersebut diduga usai tenggelam di pantai, lalu dilarikan ke puskemas pada Kamis (14/10). Ia hanya mendapatkan perawatan dari petugas jaga yang kala itu bertugas hanya bidan, dan tidak ada dokter.
"Ini puskesmas besar dokter tidak ada supir ambulans tidak ada. Untuk apa Puskesmas sebesar ini yang memiliki IGD. Tolong, pak Wali Kota,” kata dia seraya protes ke bidan jaga tersebut dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Ferry juga menanyakan tindakan bidan ketika pasien MD dibawa ke Puskesmas. Bidan itu telah berusaha memberikan layanan ke pasien. Namun, karena butuh penanganan lebih lanjut harusnya ditangani oleh dokter.
“Saya sudah telepon dokter nggak ada yang angkat, saya telepon bos saya, telepon ambulans tapi tidak ada yang angkat juga,” jawab si Bidan.
Mendengar jawaban bidan, Ferry kemudian mendesak Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, untuk dapat mengevaluasi pelayanan puskesmas tersebut. Ia menilai tidak layak jika puskesmas yang begitu besar tanpa ada dokter.
"Ini ada ambulans ada yang terparkir, kami minta untuk diantar ke rumah sakit rujukan tapi malah tidak ada supir," terang dia lagi.
Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, turut angkat bicara. Ia mengaku sudah mendapat info tersebut dari Wali Kota Batam.
ADVERTISEMENT
Didi menyebut info yang diterimanya juga sama. Di puskesmas Tanjung Buntung itu memang tidak ada dokter dan supir ambulan yang siaga.
"Saya sudah dapat infonya dari pak wali langsung untuk menindaklanjuti info ini dan akan memanggil kepala puskesmas. Namun hari ini yang bersangkutan dipanggil oleh Inspektorat," ujar Didi kepada kepripedia, Jumat (15/10).
Menurut Didi, seharusnya pelayanan yang diberikan di Puskesmas yang buka 24 jam yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Artinya dokter jaga dan supir ambulans harus standby.
"Ini tidak ada sesuai SOP yang diterapkan. Makanya kita lakukan panggilan kepada Kepala Puskesmas (Kapus) tersebut. Jika terbukti melanggar diberikan sanksi tegas hingga pencopotan jabatan dan lainya," tegas dia.
Didi selaku kepala dinas yang menaungi bidang ini pun menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian pihak puskesmas hingga tidak tertolongnya nyawa remaja 12 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
"Atas kejadian ini Dinas Kesehatan memohon maaf dan berjanji mengevaluasi seluruh pelayanan puskesmas,” tambah dia.

Simak Video Berikut Ini