Sepanjang 2020, 1.783 TKA Asal China Bekerja di KEK Galang Batang

Konten Media Partner
19 Januari 2021 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemulangan TKA Asal China melalui Bandara RHF Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemulangan TKA Asal China melalui Bandara RHF Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1.783 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, China bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, sepanjang tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bintan, Indra Hidayat, Senin (18/1) kemarin. 
"Ada yang bekerja di PT BAI (Bintan Alumina Indonesia) maupun perusahaan-perusahaan kontraktor dan sub kontraktor (subkon)," ujarnya.
Ia mengungkapkan, para TKA tersebut  bekerja di berbagai bidang. Namun demikian jumlah TKA yang bekerja saat ini sudah berkurang. Tercatat, mulai dari Januari hingga Oktober 2020 ada 194 TKA yang izin kerjanya sudah selesai. Sehingga mereka kembali ke negara asalnya. Kemudian, pada November 2020 hingga Januari 2021 juga ada 602 TKA yang pulang kampung.
"Rata-rata setiap orang hanya diberikan masa kerja selama 6 bulan saja. Jadi yang masih bekerja di KEK Galang Batang sekarang tinggal 996 orang lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indra menambahkan, saat ini PT BAI telah mempekerjakan sekitar 3 ribu tenaga kerja Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Dari total tersebut, sekitar 900 orang berasal dari Kabupaten Bintan.
Sementara target perusahaan tersebut untuk memproduksi alumina ini membutuhkan sekitar 20 ribu tenaga kerja. Hal ini menjadi peluang besar bagi warg tempatan untuk berpartisipasi di kawasan industri terbesar di Bintan.
"Sebenarnya industri di KEK Galang Batang dijadwalkan operasi pada awal tahun ini namun terkendala karena COVID-19 maka mundur dan direncanakan dipertengahan 2021 mendatang," ucapnya.