Sekda Kepri: Kinerja OPD Lamban Serapan Jadi Rendah

Konten Media Partner
11 Juli 2020 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah, mengakui kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kepri merosot. Akibatnya hal tersebut berdampak pada rendahnya serapan APBD Kepri yang masuk semester II 2020 hanya sebesar 36,48 persen.
ADVERTISEMENT
"Iya memang pengaruh terbesar dari kinerja OPD yang cukup merosot," katanya saat dijumpai di Masjid Raya Al Hikmah, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat (10/7/2020).
Menurut Arif, mengenai lambannya kinerja OPD ini juga mendapat perhatian Pelaksana tugas (Plt) Gubernur. Bahkan, dirinya juga telah berkali-kali menegaskan kepada seluruh OPD agar segera melaksanakan kegiatan dan menyesuaikan kegiatan yang di-recofusing.
Hal tersebut bertujuan agar serapan APBD Kepri 2020 bisa lebih maksimal pada masa new normal ini.
"Pak Plt Gubernur juga sudah memanggil saya menanyakan rendahnya kinerja OPD. Nanti, Pak Gub juga akan memanggil langsung OPD yang progresnya rendah," ungkapnya.
Sekda menambahkan, kondisi kas daerah saat ini masih cukup normal. Tidak ada kendala berarti yang menyebabkan kas daerah kosong
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, serapan anggaran APBD Kepri, hingga semester II Juli 2020 baru 36,48 persen atau sekitar 1,40 triliun dari Rp.3.945,833.287.695 triliun total APBD 2020 Kepri.
Sementara sisanya, hingga saat ini belum dapat dilaksanakan dan diserap sejumlah OPD di Provinsi Kepri.
Kepala Biro Pembangunan Provinsi Kepri Aries Fhariandi mengatakan, 36,49 persen realisasi serapan anggaran itu, meningkat 3,10 persen dari laporan realisasi serapan anggaran pada minggu lalu.
Aries juga melaporkan, dari 74 kegiatan paket proyek strategis Kepri yang sebelumnya dialokasikan di APBD 2020 murni, saat ini dikurangi 17 kegiatan dan hanya tinggal 57 proyek setelah dilakukan refocussing pada 9 OPD paca Pandemi COVID-19.
“Dari jumlah itu, 18 paket sudah selesai tender dan bisa di lakukan peletakan batu pertama,”ujarnya.
ADVERTISEMENT