Sejumlah Hotel di Batam Masih Tutup di Tengah Giat Pulihkan Ekonomi Pariwisata

Konten Media Partner
21 Maret 2021 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Evitel Hotel di Batam yang menyatakan berhenti operasi. Foto: rasanthi-hotels.com
zoom-in-whitePerbesar
The Evitel Hotel di Batam yang menyatakan berhenti operasi. Foto: rasanthi-hotels.com
ADVERTISEMENT
Dunia perhotelan di Kota Batam, Kepulauan Riau menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Beberapa hotel 'melati' hingga berlevel bintang mulai menutup operasionalnya secara satu persatu sejak COVID-19 memasuki Kota Batam pada 2020 lalu.
Jauh sebelum ini, sejak 2020 itu juga, informasi yang kepripedia himpun setidaknya ada puluhan hotel di Batam yang berhenti beroperasi. Hingga saat ini belum diketahui kapan kembali dibuka. Tentunya, hal ini merambat ke pengurangan karyawan yang turut berdampak pada ekonomi.
Kala itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Batam, Muhammad Mansyur menyebut dampak COVID-19 membuat sektor hotel terpukul. Kondisi ini mempengaruhi okupansi yang terus mengalami penurunan.
"Ini adalah efek COVID-19 sehingga tamu menjadi sepi," kata Mansyur pada kepripedia, pada Juli 2020 lalu.
Lewat dari masa riuhnya COVID-19 saat ini, baru-baru ini kembali terdapat hotel yang tutup. Yakni Hotel Evitel di Pelita, Batam yang menyusul hotel-hotel lainnya seperti Nagoya Plaza yang sudah terlebih dahulu tutup dari tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini justru tak seiring dengan rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang sejak awal tahun 2021 tengah giatnya program pemulihan ekonomi khususnya di sektor pariwisata.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Pemprov Kepri bakal membuka kembali pintu masuk bagi wisatawan mancanegara mulai bulan depan. Titiknya ialah di Nongsa Batam dan Lagoi Bintan.
Persiapan pembukaan tersebut diantaranya dengan memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi pelaku pariwasata di dua daerah tersebut (Batam-Bintan).

Disnaker Batam Sebut Penutup Hotel Bersifat Sementara

Menanggapi kembali tutupnya hotel di Batam, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyebutkan jika penutupan itu hanya berhenti operasi untuk sementara.
"Ini sifatnya bisa disebut sementara, pergantian manajemen, dalam beberapa bulan ini sudah banyak Hotel yang terima karyawan lagi yang artinya ekonomi mulai bercahaya," kata Rudi kepada kepripedia.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
Hotel yang tutup itu, kata Rudi, sebagian besar tidak ada masalah dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sudah dipenuhi oleh manajemen. Meski ada juga hotel yang belum selesai.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang Hotel Evitel tidak ada lagi masalah, tapi untuk yang Hotel Nagoya Plaza masih belum selesai, masih ada yang belum diselesaikan oleh manajemen," kata dia.
Rudi yakin dalam beberapa bulan ke depan ekonomi di Kota Batam akan mulai stabil sebab, saat ini ia melihat sudah banyak pula yang buka lowongan kerja.
"Ini lah yang membuktikan bahwa krisis pandemi COVID-19 ini akan cepat berlalu dan yakin lah bahwa ekonomi Batam akan cepat stabil seperti sedia kala," ujarnya.

Dispar Kepri: Hanya Sebagian Kecil Hotel yang Berhenti Sementara

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar menyebutkan dari ratusan hotel yang ada di Batam hanya dua dan tiga saja yang berhenti operasional untuk sementara.
ADVERTISEMENT
"Saya bicara sisi dampak, ketika Hotel tak buka akan berpengaruh terhadap pariwisata dan hotel tersebut akan rugi, karena tak lama lagi bulan April dan Juni akan dibuka pintu wisatawan ke Batam dan Bintan," kata Buralimar.
"Kita sedang persiapan untuk buka pintu wisatawan mancanegara untuk datang ke Batam dan Bintan. Nah, ketika berjalan semua sektor perhotelan akan bangkit kembali," ujarnya dengan optimis.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar. Foto: Ismail/kepripedia.com
Dia meminta pelaku usaha asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk duduk bersama agar tidak ada lagi hotel-hotel tutup di tengah pandemi COVID-19.
"Ini manajemen bersama pemilik hotel harus ada kebijakan agar tidak tutup operasional, silakan ambil kebijakan misal potong gaji 30 persen namun jangan di PHK dan berhenti," pinta dia.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, untuk mendongkrak gairah sektor perhotelan di tengah pandemi COVID-19 pemerintah akan memberikan bantuan terhadap pengelola hotel.
"Ini seluruh hotel dapat bantuan dari pemerintah yang terdampak pandemi COVID-19 dengan cara kita akan berupa memfasilitasi mendatangkan investor baru dan lain-lain," pungkasnya.