SD dan SMP di Bintan Terapkan Belajar Tatap Muka Skala Terbatas
PerbesarADVERTISEMENT
Sebagian sekolah di Kabupaten Bintan sudah menerapkan sistem pembelajaran tatap muka. Kendati demikian, penerapan belajar tatap muka tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) dengan jumlah pelajar yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Thamsir, mengungkapkan pemberlakuan belajar tatap muka secara terbatas ini dilaksanakan di SD dan SMP yang berada di wilayah daratan.
"Sistem ini sudah diterapkan sejak empat bulan lalu," ungkapnya, Senin (8/3).
Ia menerangkan, dalam mengambil kebijakan tersebut pihaknya membagi tiga kelompok sekolah. Di antaranya, sekolah skala besar dengan jumlah siswa lebih 500 orang, skala sedang 50-500 orang, dan skala kecil di bawah 50 orang.
Kemudian, untuk sekolah berskala besar hanya boleh masuk paling banyak 50 siswa per hari, yang kemudian diatur secara bergiliran setiap harinya. Sementara untuk sekolah berskala sedang hanya diperkenankan melakukan proses pembelajaran tatap muka terhadap 30 pelajar setiap hari sekolah secara bergantian.
"Di sekolah berskala kecil diberlakukan setiap dua hari sekali seluruh siswa masuk ke dalam kelas dengan menaati protokol kesehatan," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk wilayah pesisir, lanjut Thamsir, pihaknya melonggarkan pembatasan pembelajaran tatap muka. Dimana, sejak Oktober 2020 sekolah-sekolah di pesisir sudah masuk sekolah dengan menaati prokes.
Jumlah seluruh SD di Bintan sebanyak 97 sekolah, sementara SMP 32 sekolah. SMP dan MTSN yang berada di pulau-pulau hanya sembilan sekolah, sedangkan SD mencapai 21 sekolah.
"Tidak ada klaster sekolah. Mudah-mudahan ini tidak terjadi," tutupnya.