PT Timah Dicanangkan Menjadi BUMN Tangguh COVID-19

Konten Media Partner
16 Juli 2020 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejabat terkait menekan sirine pencanangan PT Timah menjadi BUMN tangguh COVID-19. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat terkait menekan sirine pencanangan PT Timah menjadi BUMN tangguh COVID-19. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mencanangkan PT Timah Tbk Kundur menjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tangguh COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sepenuhnya, perusahaan plat merah itu menerapkan protokol kesehatan untuk mendorong program pemerintah dalam mengurangi resiko penyebaran dan penularan wabah COVID-19.
General Manager PT Timah Tbk wilayah operasi Kepri-Riau, Robertus Bambang Susilo, mengatakan, jika di dapati indikasi penularan, tentu hal tersebut mengganggu kegiatan perusahaan yang berimplikasi pada kegiatan produksi.
"Apabila ini sampai di wilayah operasi kami, maka kapal harus di stop dan tentu akan merugikan kegiatan produksi perusahaan. Jika di kantor juga menghambat kegiatan perusahaan,"ujar Susilo di Wisma Kundur PT Timah Tbk, Kamis (16/7).
Sehingga, kata dia, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan seperti halnya penerapan protokol kesehatan yang ketat pada pintu-pintu masuk sesuai ketentuan yang ada.
"Kita juga banyak checkpoin untuk mengukur suhu tubuh dan melokalisir teman-teman yang terkena. Jika pun ada kami sudah siapkan tempat karantina,"jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 95 persen dari jumlah pekerja yang ada telah dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil yang menyatakan nonreaktif COVID-19.
"1.188 pekerja sudah kita rapid test dari jumlah pekerja 1.243 orang. Jadi totalnya 95 persen yang kita lakukan pemeriksaan rapid tes hasilnya nonreaktif, sisanya dalam waktu dekat, karena menunggu bahannya,"kata dia.
Sementara Bupati Karimun, Aunur Rafiq menuturkan, meski Karimun saat ini masih berada pada status zona hijau, sangat diperlukan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Beranggapan karena kita sudah berada pada posisi aman, oleh karena itu kita tidak pernah berhenti mengimbau masyarakat. Karena kembali pada kehidupan normal seperti dulu itu belum ada yang bisa menjamin,"ungkap Rafiq.